Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Pakar WHO: Kini Saatnya untuk Tangani "Long Covid"

Foto : AFP/Fabrice COFFRINI

Janet Diaz

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Seorang pakar kondisi pasca-Covid di Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Senin (1/2) menyatakan bahwa kini sudah saatnya untuk mulai memecahkan misteri soal "Long Covid", sebuah aspek dari pandemi yang membuat penderitaan bagi jutaan orang di dunia.

Long Covid adalah sebuah kondisi dimana pasien positif terinfeksi korona dan sudah pulih, namun masih mengeluhkan gejala Covid-19 yang berkepanjangan seperti termasuk kelelahan, disfungsi kognitif/kabut otak (gangguan pada otak yang bisa menghambat kemampuan untuk berpikir atau mengingat sesuatu), sesak nafas, gangguan jantung berdebar-debar serta gangguan saraf, dan kondisi ini biasanya dialami orang yang masuk kategori kelompok berisiko tinggi.

"Pada tahap pandemi saat ini, dunia terpaku pada peluncuran vaksin dan varian baru virus korona yang lebih menular. Namun, Long Covid layak mendapatkan perhatian mendesak yang serupa," kata Janet Diaz, ketua perawatan klinis dalam program kedaruratan WHO, saat menyuarakan desakan bagi pendekatan terpadu secara global terhadap masalah tersebut dalam sebuah sesi wawancara di luar markas besar WHO di Jenewa, Swiss.

"Kita masih belum sepenuhnya memahami apa itu Long Covid, bahkan yang menariknya yaitu Long Covid masih belum memiliki penamaan yang tepat," imbuh Diaz.

Saat ini WHO menyebutnya sebagai kondisi pasca-Covid, namun ada istilah lain dari kondisi ini seperti sindrom Covid pascaakut dan Covid long hauler.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top