Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakar UGM: Kehadiran Presiden Jokowi di Ajang Formula E Tunjukkan Komitmen Transisi Energi Hijau

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Kehadiran Presiden Joko Widodo pada ajang Formula E Jakarta salah satunya untuk menunjukkan komitmen yang konsisten dalam mewujudkan transisi energy untuk memberikan kontribusi pencapaian zero emission. Ajang Formula E yang digelar di Jakarta pada 4 Juli disebut sebagai greensportaiment pertama di Indonesia. Konsep zero emission yang diusung dalam ajang tersebut terwujud dari penggunaan kendaraan ramah lingkungan, peniadaan plastik sekali pakai, dan pembangunan sirkuit yang mengedepankan aspek lingkungan.

"Formula-E yang mengusung konsep sustainable merupakan salah satu kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Ajang ini sangat baik untuk membuktikan bahwa kendaraan listrik ramah lingkungan bisa digunakan di arena balap, serta membuktikan bahwa energi listrik yang digunakan di kendaraan bermotor juga aman," demikian kata Pakar Ekonomi Energi UGM, Fahmi Radhi, dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu (5/6).

Menurut Fahmi, kampanye ini sangat penting untuk mendorong migrasi dari kendaraan fosil ke kendaraan listrik. Pasalnya, sektor trasportasi fosil menyumbang sebesar 24,64 persen emisi. Angka tersebut merupakan terbesar kedua setelah industri produsen energi sebesar 43,83 persen. Disusul manufaktur dan konstruksi sebesar 21,64 persen, dan sektor lainnya sebesar 4,13 persen.

Fahmi Radhi mengatakan, pemerintah sangat serius dalam membangun industri mobil listrik di Indonesia. Hal itu terlihat dari ketegasan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor nikel, yang harus dihilirisasi salah satunya untuk menjadi bahan baku pabrik bateri. Kemudian membangun pabrik baterai di Indonesia, hingga melakukan perbincangan serius dengan Elon Musk yang sudah berpengalaman dalam industri mobil listrik. Pemerintah, dinilai Fahmi juga sangat serius untuk mengundang investor yang sudah berpengalaman. Meskipun Indonesia sudah memiliki pabrik baterai, tapi kita butuh teknologi, dan harus belajar dari negara-negara yang telah berpengalaman seperti Amerika, Korea, Jepang

Dalam kontek pembangunan keterkaitan industry kendaraan listrik itulah, kampanye penggunaan kendaraan listrik melalui penyelenggaraan ajang Forumla-E di Jakarta memberikan kontribusi sangat signifikan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top