Pakar UGM: Dulu Anak adalah Aset, Sekarang Anak Jadi Beban
Ilustrasi anak-anak.
YOGYAKARTA - Indonesia dinilai akan menghadapi masalah seperti Jepang dan China yang menghadapi jumlah penduduk yang terus menyusut. Jika tak memiliki kebijakan yang tepat yang dimulai saat ini, Indonesia dinilai juga akan mengalami trenstruktur keluargayang akan terus mengecil bahkan struktur keluarga tunggal atau tak menikah sampai akhir hayat.
"Tren ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya bertambahnya perempuan yang berpendidikan sehingga memunculkan keputusan rasional untuk mengurangi jumlah anak agar mereka tetap bisa berkarier," kata Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, Sukamdi, di sebuah acara diskusi kependudukan di Yogyakarta, pekan ini.
Menurutnya, perubahan struktur keluarga dan siklus keluarga merupakan isu yang penting untuk diketahui. Dengan memahami isu tersebut kita dapat memproyeksikan kondisi kependudukan Indonesia ke depan sehingga dapat menanggapinya dengan kebijakan yang adaptif.
Struktur dan siklus keluarga tersebut berkaitan berkaitan erat dengan jumlah keluarga. Dalam konsepvalue of children,pada awalnya anak dianggap sebagaiassetskarena dapat berkontribusi terhadap perekonomian keluarga.
Namun,saat ini terjadi pergeseran, anak dianggap sebagaibeban atau burdenkarena keluarga harus mengeluarkan biaya pendidikan terlebih dahulu sehingga anak baru bisa untuk memberikan kontribusi terhadap perekonomian keluarga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya