Rabu, 19 Mar 2025, 21:21 WIB

Pakar UGM: BPOM Perlu Rutin Awasi Keamanan Distribusi MBG

Siswa menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lengkong Gudang, Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025).

Foto: ANTARA/Livia Kristianti

Yogyakarta, 19/3  - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) perlu rutin dilibatkan dalam pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama dalam proses distribusi untuk mencegah kasus keracunan.

"Inspeksi ke fasilitas produksi dan distribusi juga harus dilakukan untuk memastikan kebersihan dan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan," kata Zullies di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Zullies, selama ini Badan Gizi Nasional (BGN) lebih berfokus pada aspek gizi, seperti keseimbangan nutrisi serta kecukupan energi.

Karena itu, peran BPOM perlu dioptimalkan dalam pengawasan pangan agar makanan yang diberikan kepada siswa aman dari kontaminasi mikroba, bahan berbahaya maupun potensi pelanggaran standar mutu.

Dalam menjalankan tugasnya, lanjut Zulies, BPOM dapat mengawasi proses persiapan, produksi, hingga distribusi dengan pengujian bahan baku yang digunakan dalam penyediaan makanan.

Dia tidak menampik bahwa distribusi makanan ke daerah terpencil menjadi tantangan tersendiri dalam pengawasan.

Kondisi geografis yang berbeda, menurut dia, membuat pengiriman makanan membutuhkan waktu lebih lama, sehingga meningkatkan risiko makanan mengalami pembusukan atau basi lebih cepat.

"Untuk mengatasi ini, BBPOM yang berada di daerah akan mengawal jalannya distribusi sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM pusat," kata dia.

Karena keterbatasan personel, dia menilai BPOM tidak dapat bekerja sendiri dalam pengawasan distribusi MBG, sehingga perlu menggandeng masyarakat, pemerintah, dan sekolah.

Menurut Zullies, masyarakat, sekolah, dan wali murid dapat membentuk tim relawan keamanan pangan yang berkoordinasi dengan BPOM, dengan mendapat pembekalan terlebih dahulu mengenai makanan yang aman dikonsumsi siswa.

"Edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengenalkan makanan yang aman, sehingga mereka akan paham dengan kualitas makanan yang disediakan," ujar dia.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Arif

Tag Terkait:

Bagikan: