Pakar: Perubahan Iklim Pengaruhi Keberlanjutan Pembangunan Daerah
Tangkapan layar Kepala Pusat Perubahan Iklim ITB Djoko Santoso Abi Suroso dalam acara Bencana Akibat Perubahan Iklim disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis (19/10).
Foto: ANTARA/Muzdaffar FauzanJAKARTA - Kepala Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (ITB) Djoko Santoso Abi Suroso mengatakan perubahan iklim dapat memengaruhi keberlanjutan pembangunan daerah.
Hal tersebut dikarenakan dari perubahan yang terjadi secara langsung bisa membahayakan beberapa sektor di daerah, seperti kelautan, kesehatan, serta pertanian yang menyebabkan penurunan produktifitas padi.
"Tak hanya padi, komoditas lain juga terpengaruh," katanya dalam acara Bencana Akibat Perubahan Iklim disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan secara umum perubahan iklim terjadi di dua dimensi, yakni iklim atmosfer dan laut.
Menurut dia, kedua dimensi tersebut dapat memberikan dampak kebencanaan yang dapat menghambat perkembangan daerah.
Ia menjelaskan perubahan iklim laut akan membahayakan sektor kelautan, seperti keselamatan pelayaran dan ketidakstabilan pesisir atau abrasi.
Perubahan iklim atmosfer, kata dia, akan berdampak pada kekeringan, banjir, penurunan ketersediaan air, dan produksi padi.
Selain itu, perubahan yang terjadi juga bisa membahayakan sektor kesehatan, seperti meningkatnya kasus penyakit demam berdarah dengue(DBD).
Santoso memberikan contoh dari hasil penelitian yang dilakukan di Jawa Barat, perubahan iklim berdampak pada ketersediaan sumber daya air.
Dalam penelitian tersebut dirinya menyampaikan proyeksi debit rata-rata pada 2034-2049, dominasi penurunan kuantitas air terbesar yakni di wilayah selatan Jawa Barat dimulai dari Garut hingga Pangandaran, Metropolitan Cirebon Raya, serta sebagian kecil wilayah Purwakarta, Subang, Karawang, Bogor, dan Sukabumi.
Penelitian yang dilakukannya juga melihat adanya penurunan produksi padi di Jawa Barat akibat turunnya intensitas air yang disebabkan perubahan iklim.
"Untuk total Jawa Barat diproyeksikan terjadi penurunan produksi," katanya. Ant
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Antisipasi Serangan Harimau, Pemkab Mukomuko Sarankan Antar-jemput Anak Sekolah
- Nelayan Diimbau Dinas Perikanan Batam untuk waspadai Buaya Lepas dari penangkaran
- Mencari Makan ke Desa di Temanggung, Puluhan Monyet Ekor Panjang Kejutkan Warga
- Seberangi Sungai untuk Sekolah, Pelajar di Jember Gunakan Rakit Bambu
- Secara Rutin Ini LIma Bagian Mobil yang Wajib Dirawat