Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakai Kaus LGBT, Jurnalis AS Meninggal Saat Meliput Piala Dunia di Qatar

Foto : NDTV/Twitter/@GrantWahl

Jurnalis Amerika Grant Wahl meninggal saat meliput Piala Dunia di Qatar. Sebelumnya Whal ditangkap pihak otoritas Qatar karena mengenakan kaus pelangi, simbol komunitas LGBTQ.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Wartawan AS Grant Wahl yang ditahan di Qatar karena mengenakan kemeja pelangi untuk mendukung komunitas LGBTQ, meninggal saat meliput Piala Dunia FIFA, sang kakak mengumumkan hari ini.

Dilansir NDTV, Minggu (10/12), Grant (48) pingsan saat meliput pertandingan perempat final antara Argentina dan Belanda di Stadion Lusail Iconic, Jumat (9/12).

Kakak Grant, Eric, menuduh pemerintah Qatar mungkin terlibat dalam kematian mantan jurnalis Sports Illustrated tersebut.

"Nama saya Eric Wahl. Saya tinggal di Seattle, Washington. Saya saudara laki-laki Grant Wahl. Saya gay," katanya dalam video yang diposting di Instagram.

"Saya adalah alasan dia mengenakan baju pelangi ke Piala Dunia. Saudara laki-laki saya sehat. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia menerima ancaman pembunuhan. Saya tidak percaya saudara laki-laki saya baru saja meninggal. Saya yakin dia dibunuh. Dan saya hanya memohon Tolong."

Di awal Piala Dunia, Grant mengatakan, pihak keamanan Piala Dunia melarangnya masuk ke pertandingan pembuka Amerika Serikat melawan Wales di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan dan memintanya melepas baju pelangi. Dia bilang ponselnya diambil ketika mencuit tentang insiden itu.

Dia menambahkan, seorang pejabat keamanan di tempat tersebut kemudian mendekatinya untuk meminta maaf dan mengizinkannya masuk ke stadion.Dia juga menerima permintaan maaf dari perwakilan FIFA, katanya.

Masih belum jelas apakah Grant meninggal di rumah sakit atau dalam perjalanan.

"Kami masih berusaha untuk mencari tahu," kata Eric."Dia pingsan di stadion, diberikan CPR, dibawa oleh Uber ke rumah sakit dan meninggal menurut Celine. Kami baru saja berbicara dengan departemen luar negeri dan Celine telah berbicara dengan Ron Klain dan Gedung Putih."

Ada kekhawatiran tentang hak para penggemar yang bepergian ke acara tersebut, terutama individu dan wanita LGBT+, yang didiskriminasi oleh pemerintah Qatar, menurut kelompok hak asasi.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Sepak Bola AS mengatakan "patah hati" mengetahui kematian Grant. Badan itu menambahkan, Grant akan menjadi "inspirasi bagi semua".

"Seluruh keluarga Sepak Bola AS sangat sedih mengetahui bahwa kami telah kehilangan Grant Wahl," kata Federasi Sepak Bola AS.

"Di sini, di Amerika Serikat, hasrat Grant terhadap sepak bola dan komitmennya untuk meningkatkan profilnya di lanskap olahraga kami memainkan peran utama dalam membantu mendorong minat dan rasa hormat terhadap permainan indah kami. Sama pentingnya, keyakinan Grant pada kekuatan permainan untuk memajukan HAM adala,h dan akan tetap menjadi inspirasi bagi semua orang."

Istri Grant, Celine Gounder, seorang ahli epidemiologi dan ahli penyakit menular mengungkapkan keterkejutannya di media sosial.

"Saya sangat berterima kasih atas dukungan keluarga sepak bola suami saya @GrantWahl & begitu banyak teman yang telah menghubungi malam ini. Saya sangat terkejut," tulisnya di Twitter.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top