Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Anggaran Pendidikan I Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Dosen

Pagu Anggaran Kemendikbudristek Tahun 2025 Rp93,60 Triliun

Foto : ANTARA/Dhemas Reviyanto

Raker Komisi X DPR dengan Mendikbudristek l Mendikbudristek Nadiem Makarim (tengah) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9). Rapat tersebut membahas penyerahan laporan Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X dan penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga Kemendikbudristek sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR.

A   A   A   Pengaturan Font

Pagu anggaran Kemendikbudristek pada 2025 ditetapkan sebesar 93,60 triliun rupiah setelah memperoleh tambahan anggaran sebesar 10,14 triliun rupiah.

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendapat tambahan anggaran 10,14 triliun. Dengan demikian, total anggaran menjadi sebesar 93,60 triliun rupiah.

"Pagu anggaran Kemendikbudristek itu 83,19 triliun. Kita mendapatkan tambahan anggaran 10,41 triliun, jadi totalnya pagu kita untuk 2025 adalah 93,6 triliun," ujar Mendikbudristek, Nadiem Makarim, dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, di Jakarta, Rabu (11/9).

Dia menjelaskan, tambahan anggaran tersebut lebih sedikit dari permintaan yaitu sebesar 20 triliun. Meski demikian, tambahan anggaran tersebut signifikan dan dapat mendukung pembiayaan program wajib dan prioritas Kemendikbudristek.

"Walaupun yang didapatkan di bawah dari permintaan kami yang sekitar 20 triliun lebih tetapi ada kenaikan yang signifikan daripada pagu indikatif sebelumnya," jelasnya.

Penggunaan Anggaran

Nadiem mengungkapkan, tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan kesejahteraan guru dan dosen. Menurutnya, tunjangan guru dan dosen sudah menjadi isu yang bertahun-tahun.

Dia menambahkan, masih ada guru dan dosen yang belum menerima tunjangan sertifikasi. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu komponen terbesar di dalam penambahan anggaran.

"Program-program penting sekali seperti peningkatan kualitas guru masih juga didukung dan ditambahkan dengan anggaran ini," lanjutnya.

Nadiem menyebut, penggunaan tambahan anggaran juga untuk sarana prasarana dan bantuan operasional perguruan tinggi negeri.

Menurutnya, dua hal tersebut penting untuk peningkatan kualitas universitas serta menekan peningkatan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Jadi itu satu hal juga yang bisa membantu sekali dengan kita memastikan BOPTN kita cukup untuk universitas," sebutnya.

Nadiem melanjutkan, tambahan anggaran juga digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi, terutama SMK. Selain itu, tambahan anggaran juga untuk menambah kuota berbagai beasiswa dan kolaborasi antara Kemendikbudristek dan LPDP.

"Seperti program-program beasiswa kita yang memang cukup inovatif itu juga berkontribusi di dalam penambahan anggaran ini," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menerangkan, dalam tambahan anggaran 10,4 triliun itu belum termasuk anggaran Program Indonesia Pintar (PIP). Menurutnya, anggaran PIP masih bisa diupayakan pada pemerintahan selanjutnya.

"Yang perlu kami pastikan adalah usulan-usulan tersebut perlu dilaporkan kepada menteri baru siapapun itu untuk kemudian dilaporkan kepada bapak Presiden untuk mendapatkan perhatian," ucapnya. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top