Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Pada Mudik Ini Saya Ngirit Uang 1 Juta Rupiah"

Foto : KORAN JAKARTA/HENRI PELU PESSY

Naik KA Ekonomi I Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi istri, Atikoh, turut mudik bareng warga Jateng naik KA ekonomi, Menoreh, jurusan Stasiun Pasar Senen Jakarta–Stasiun Tawang Semarang, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (2/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Setelah enam tahun merantau di Ibu Kota, Dani Doger (31 tahun), warga Karangtanjung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), baru sekali ini mengikuti program mudik gratis naik kereta. Mudik gratis ini digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng melalui Stasiun Pasar Senen.

Jateng menjadi satu-satunya provinsi yang menyediakan program mudik gratis menggunakan moda transportasi kereta bagi warganya yang berada di Jakarta. Kenyamanan putranya yang masih dua tahun memang jadi pertimbangan khusus sampai akhirnya dia memilih mudik gratis naik kereta menuju kampung halaman di Karangtanjung, Kebumen.

"Sebenarnya pengin ikut mudik gratis dari dulu, tapi selalu tidak kebagian tiket. Tapi karena ini anak saya sudah mulai usil, saya pun harus berangkat mengantre lebih pagi dan kembali lebih siang," kata Dani, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (2/6).

Program mudik jadi cara tepat baginya, terlebih sudah berumah tangga. "Kalau dulu tidak masalah naik bus ke Kebumen. Tapi sekarang, anak sudah rewel, susah dipegang. Kalau tidak naik kereta, malah membahayakan dirinya," ujar Dani.

Dani pun mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, karena dia mendapat kemudahan saat pulang kampung. Terlebih, dia yang membawa istri dan anaknya pulang kampung tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. "Terima kasih Pak Gub. Setidaknya dengan mudik ini saya ngirit uang sekitar satu juta rupiah. Ya, lumayanlah untuk nanti dibagikan ke keponakan-keponakan," katanya.

Dadi jadi satu dari ratusan orang yang berangkat mudik gratis naik KA Gajahwong. Ini merupakan rangkaian kereta pertama dari tiga rangkaian kereta yang direncanakan.

Tujuan Berbeda

Ganjar mengatakan tiga rangkaian tersebut memiliki tujuan kota yang berbeda. Untuk rangkaian pertama ini kereta akan menuju Kutoarjo. "Rangkaian pertama ini membawa 720 pemudik menuju Kutoarjo. Setelah itu nanti siang dan malam akan menyusul menuju kota lain," katanya.

Dua rangkaian tersebut menuju Solo dan Semarang. Pada Minggu pagi ini, Kereta Gajahwong berangkat dari Pasar Senen-Purwokerto-Kroya-Gombong-Kebumen dan berakhir di Kutoarjo. Untuk Solo, menggunakan kereta Singasari dengan kapasitas 448 penumpang, dan untuk ke Semarang Tawang menggunakan kereta Menoreh kapasitas 640.

"Mudah-mudahan ini melengkapi pemudik setelah kemarin berangkat 213 bus. Nanti, saya juga akan mudik naik kereta bareng para pemudik ke Semarang," katanya.

Deputi 2, Komersial dan Aset Daop I PT KAI, Junaidi Nasution, mengatakan Pemprov Jateng jadi satu-satunya pemda yang menyediakan mudik gratis dengan moda kereta api. Bukan hanya sekali, tapi telah berlangsung beberapa kali. Rutin tiap tahun hanya Jateng. Peminatnya selalu penuh. Biaya sesuai tarif yang ditentukan, tidak ada kenaikan maupun pengurangan.

Ada yang berbeda dari biasanya, kali ini Ganjar beserta istri dan anak turut mudik bareng warga Jateng yang naik kereta ekonomi Menoreh jurusan Stasiun Pasar Senen Jakarta-Stasiun Tawang Semarang. Selain jadi rebutan salaman dan selfie, Ganjar dan istri juga jadi tempat curhat dadakan bagi para pemudik yang membuat suasana jadi hangat dan akrab.

Kereta Menoreh merupakan kereta ketiga atau yang terakhir dari yang disiapkan Pemprov Jateng untuk warganya yang hendak mudik ke berbagai penjuru wilayah di Jateng. "Para pemudik ini malah mintanya bukan hanya mudik ke Jateng saja yang gratis, tapi ketika mereka balik ke Jakarta juga mintanya gratis," kata Ganjar.

Merasa mendapat kesempatan duduk berdampingan dengan Ganjar, tidak sedikit warga yang melontarkan guyonan maupun curhatan atau bahkan minta doa. Zulaikha (43 tahun), salah satunya yang minta agar anaknya didoakan kesehatan dan masa depannya.

"Ini anak kedua saya Pak Gub, baru berumur 13 bulan. Jarak dengan anak pertama 20 tahun. Minta doanya agar anak saya ini tetap sehat dan cerah masa depannya," katanya.

Selain permintaan kereta gratis untuk arus balik dan lantunan doa untuk anak berusia 13 bulan. Ganjar juga berbincang dengan pemudik lain, kebanyakan soal pekerjaan. SM/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top