Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasar Keuangan

Pada 23-26 Agustus, Modal Asing Masuk Rp7,6 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar 7,67 triliun rupiah selama periode 23-26 Agustus 2021. Aliran modal asing ini terdiri dari investasi ke surat berharga negara (SBN) sebesar 7,18 triliun rupiah dan saham sebesar 490 miliar rupiah.

Sementara, aliran modal asing yang masuk sejak awal tahun hingga 19 Agustus 2021 atau year to date (ytd) mencapai sebesar 14,10 triliun rupiah. "Berdasarkan data transaksi 23-26 Agustus 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto 7,67 triliun rupiah terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar 7,18 triliun rupiah dan beli neto di pasar saham sebesar 490 miliar rupiah," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (27/8).

Sejalan dengan pergerakan modal asing, premi risiko untuk investasi yakni indikator Credit Default Swaps (CDS) Indonesia tenor lima tahun menurun ke level 71,18 basis poin (bps) pada 26 Agustus 2021 dari 72,67 bps pada 20 Agustus 2021.

Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun juga turun ke level 6,13 persen per Kamis (26/8) kemudian naik tipis ke 6,15 per Jumat ini. Sebagai perbandingan untuk melihat selisih suku bunga dengan negara maju, yield surat utang AS tenor 10 tahun atau US Treasury 10 tahun telah naik ke level 1,349 persen per Kamis (26/8).

Erwin menuturkan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengawasi secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Inflasi Mengendur

Lebih lanjut, Erwin mengungkapkan BI memperkirakan inflasi 0,01 persen secara bulanan atau month to month (mtm) terjadi pada Agustus 2021, lebih rendah dibandingkan capaian inflasi pada Juli 2021 sebesar 0,08 persen (mtm). Penyumbang utama inflasi pada Agustus adalah perkembangan harga sejumlah komoditas seperti minyak goreng, tomat, telur ayam ras dan rokok kretek filter.

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Agustus 2021 secara tahun kalender sebesar 0,82 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,57 persen (year on year/yoy)," kata Erwin.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia hingga pekan ke IV Agustus 2021, Erwin merinci penyumbang utama inflasi Agustus 2021 sampai dengan pekan ke IV adalah komoditas minyak goreng sebesar 0,03 persen (mtm), tomat sebesar 0,02 persen (mtm), telur ayam ras dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Namun, terdapat juga komoditas yang mengalami deflasi, termasuk cabai rawit sebesar -0,05 persen (mtm) dan cabai merah sebesar -0,03 persen (mtm).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top