Pacu Pertumbuhan Ekonomi dengan Berkoperasi
Rully Indrawan
"Penetapan Purwokerto merupakan keputusan bernilai sejarah yang menarik. Pada mulanya, Dekopin menetapkan Kota Semarang sebagai tuan rumah. Belakangan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan Kota Purwokerto menggantikan Kota Semarang," katanya.
Pertimbangan Gubernur Jateng, lanjut Pahlevi, karena Purwokerto memiliki sejarah dan potensi besar di bidang ekonomi, wisata, budaya, dan kearifan lokal. Pemda Jawa Tengah ingin mengangkat Kota Purwokerto dengan memperbanyak event berskala nasional dan internasional. Salah satunya, dengan menjadi tuan rumah Harkopnas 2019.
"Pertimbangan kedua, pencetus koperasi pertama Indonesia, Raden Ngabei Ariawiraatmadja, berasal dari Purwokerto," ujar Pahlevi.
Selain itu, kata Pahlevi, gerakan koperasi juga ingin memberikan apresiasi terhadap jasa dan ketokohan salah satu putra terbaik Purwokerto, Raden Ariawiraatmadja, sebagai pencetus dan pendiri koperasi Indonesia pertama dengan mendirikan bank simpan pinjam bernama Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto di Leuwiliang, Purwokerto, pada 1895.
"Bank simpan pinjam itu adalah embrio kelahiran Bank Rakyat Indonesia (BRI). Berdiri pada 16 Desember 1895, kelahiran lembaga keuangan tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran BRI," papar Pahlevi. ruf/E-3
Komentar
()Muat lainnya