Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
HUT Koperasi

Pacu Pertumbuhan Ekonomi dengan Berkoperasi

Foto : ISTIMEWA

Rully Indrawan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 yang puncaknya pada 12 Juli 2019, di Purwokerto, Jawa Tengah, merupakan momentum setiap masyarakat untuk tetap menjalankan amanat konstitusi. Sebab, selain masyarakat, pencinta koperasi juga harus menjalankan amanat konstitusi tersebut sesuai harapan para pendiri bangsa.

"Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong dan mengajak semua pihak untuk memasyarakatkan koperasi dengan tujuan memacu pertumbuhan ekonomi," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, di Jakarta, Senin (24/6).

Menurut dia, momentum Harkopnas ke-72, setiap masyarakat di berbagai daerah harus menyemarakkan dengan kegiatan yang positif dan membangun. "Ini merupakan sebuah gerakan besar secara nasional," kata dia.

Ketua Harkopnas 2019, Pahlevi Pangerang, mengatakan untuk pertama kali, puncak peringatan Harkopnas digelar di Ibu Kota Kabupaten, yaitu Kota Purwokerto, Ibu Kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Selama ini, puncak peringatan Harkopnas selalu diselenggarakan di ibukota provinsi.

Rencananya, kata dia, acara puncak Harkopnas 2019 bertema Reformasi Total Koperasi di Era Industri 4.0 tersebut akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

"Penetapan Purwokerto merupakan keputusan bernilai sejarah yang menarik. Pada mulanya, Dekopin menetapkan Kota Semarang sebagai tuan rumah. Belakangan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan Kota Purwokerto menggantikan Kota Semarang," katanya.

Pertimbangan Gubernur Jateng, lanjut Pahlevi, karena Purwokerto memiliki sejarah dan potensi besar di bidang ekonomi, wisata, budaya, dan kearifan lokal. Pemda Jawa Tengah ingin mengangkat Kota Purwokerto dengan memperbanyak event berskala nasional dan internasional. Salah satunya, dengan menjadi tuan rumah Harkopnas 2019.

"Pertimbangan kedua, pencetus koperasi pertama Indonesia, Raden Ngabei Ariawiraatmadja, berasal dari Purwokerto," ujar Pahlevi.

Selain itu, kata Pahlevi, gerakan koperasi juga ingin memberikan apresiasi terhadap jasa dan ketokohan salah satu putra terbaik Purwokerto, Raden Ariawiraatmadja, sebagai pencetus dan pendiri koperasi Indonesia pertama dengan mendirikan bank simpan pinjam bernama Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto di Leuwiliang, Purwokerto, pada 1895.

"Bank simpan pinjam itu adalah embrio kelahiran Bank Rakyat Indonesia (BRI). Berdiri pada 16 Desember 1895, kelahiran lembaga keuangan tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran BRI," papar Pahlevi. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top