Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Ekonomi Dunia

Oxfam: Harta Orang-orang Terkaya Bertambah Sangat Cepat

Foto : AFP/BRICE COFFRINI
A   A   A   Pengaturan Font

DAVOS - Organisasi nirlaba asal Inggris, Oxfam, menyebut tingkat kesenjangan di dunia belum teratasi. Sebab, jumlah harta orang-orang kaya bertambah sangat cepat pada 2018. Bahkan, sebanyak 26 orang terkaya di dunia memiliki kekayaan yang sama jumlahnya dengan separuh umat manusia yang paling miskin atau setara dengan 3,8 miliar orang termiskin.

Lewat laporan berjudul "Public Good or Private Wealth" yang diumumkan saat pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss, Senin (21/), Oxfam menyatakan harta orang-orang kaya dunia sepanjang tahun lalu bertambah 2,5 miliar dollar AS atau setara 37 triliun rupiah setiap harinya.

Jumlah harta orang kaya itu naik 12 persen dibandingkan tahun 2017. Menurut Oxfam, orang terkaya di dunia, CEO Amazon, Jeff Bezos, kekayaannya tercatat naik menjadi 112 miliar dollar AS tahun lalu. Hal itu berarti 1 persen dari kekayaan Bezos setara dengan seluruh anggaran kesehatan Ethiopia, sebuah negara dengan 105 juta orang penduduk.

Menurut Oxfam, kekayaan segelintir orang tersebut bertolak belakang dengan kondisi masyarakat dunia terbawah yang justru mengalami penurunan kekayaan hingga 11 persen pada tahun 2018. "Sementara itu, 3,8 miliar orang yang berada di bawah garis kemiskinan mengalami penurunan kekayaan sebesar 11 persen tahun lalu," kata Oxfam.

Oxfam menyebut, pemerintah ikut berperan memperlebar kesenjangan karena belanja publik semakin kecil sementara korporasi dan orang kaya menikmati insentif pengurangan pajak.

Naikkan Pajak

Di satu sisi, pada tahun lalu muncul orang kaya dengan aset minimal satu miliar dollar AS setiap dua hari sekali. Di sisi lain, besaran pajak yang mereka bayar berada di level terendah dalam sepuluh tahun terakhir. Untuk itu, Oxfam mendorong agar pemerintah menaikkan pajak.

Di dalam laporan Oxfam disebutkan, dengan menaikkan tarif pajak 0,5 persen terhadap 1 persen orang terkaya dunia, uang tersebut cukup untuk memberi akses pendidikan kepada 262 juta anak-anak dan kesehatan untuk 3,3 juta jiwa.

"Pemerintah harus segera melakukan perubahan nyata dan memastikan korporasi dan orang-orang kaya membayar pajak yang lebih adil, dan menginvestasikan uang ini untuk kesehatan dan pendidikan gratis untuk semua orang, termasuk kebutuhan ibu dan perempuan yang sering diabaikan," kata Direktur Eksekutif Oxfam International, Winnie Byanyima.

Berdasarkan data Oxfam, sekitar 10.000 orang meninggal setiap hari karena tidak mampu menjangkau akses kesehatan. Anak-anak yang hidup di negara berkembang berpeluang dua kali lipat meninggal lebih cepat sebelum menginjak usia 5 tahun jika mereka lahir di keluarga miskin.

Sementara anak-anak orang kaya menghabiskan waktu untuk sekolah dua kali lipat lebih lama dibanding orang miskin.

AFP/ils/AR-2

Penulis : AFP, Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top