Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Arus Urbanisasi l Setiap Warga yang Datang Perlu Didata

Orang Betawi Sangat Terbuka

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Masyarakat Betawi relatif bergembira dengan kedatangan pendatang baru di Jakarta, karena ke depannya, baik masyarakat asli Jakarta maupun pendatang baru, akan saling berkolaborasi.

JAKARTA - Libur Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah hari ini telah berakhir. Warga Jakarta yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman sebagian telah kembali ke Ibu Kota dan bersiap menjalankan aktivitas seperti biasa mulai hari ini.

Pascalebaran, biasanya ada fenomena berpindahnya masyarakat desa ke kota yang dikenal dengan istilah urbanisasi. Fenomena Urbanisasi kerap muncul di kota-kota besar, terutama Kota Jakarta. Biasanya kaum urban datang ke Ibu Kota untuk mengadu nasib memperbaiki perekonomian keluarga.

Fenomena urbanisasi ini menurut budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra, adalah hal yang wajar. Menurut Yahya, secara garis besar masyarakat Betawi yang notabone penduduk asli Jakarta, dengan senang hati menerima kedatangan kaum urban di Jakarta

"Begini, kite kan orang Betawi dari dulu membuka tangan selega-leganye. Jadi selamat datang saudara-saudara ku yang ingin bekerja Ibu Kota, dalam kapasitasnya sebagai perantau yang mencari pekerjaan," ujar Yahya.

Yahya menyebutkan, masyarakat Betawi relatif bergembira dengan kedatangan pendatang baru di Jakarta, karena ke depannya, baik masyarakat asli Jakarta maupun pendatang baru, akan saling berkolaborasi dalam merawat, menjaga, dan melestarikan Ibu Kota.

"Prinsip orang Betawi kan bumi ini adalah punya yang kuasa, kita manusie cuma diamanatin pelihare, gitu kata orang Betawi," jelasnya.

Saat ditanya soal kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meniadakan operasi yustisi kependudukan, ia menilai keputusan tersebut sudah baik. Sebab masyarakat dapat secara langsung berinteraksi tanpa adanya pendataan bagi para pendatang baru. "Saya rasa itu bagus ya, sah-sah aja akhirnya semua itu kembali kepada masyarakat. Ahirnya seleksi alam itu yang akan menentukan bagaimana kemudian perihal kehidupan mereka di sini," tegas Yahya.

Perlu Didata

Berbeda dengan Yahya, Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah mengkritik kebijakan Anies tersebut.

Trubus menilai langkah Anies memperbolehkan pendatang ke Jakarta pasca-Lebaran sebuah tindakan yang keliru. Sebab semestinya setiap warga yang datang ke Jakarta didata terlebih dahulu.

"Kebijakan itu menurut saya tidak tepat dan suatu hal yang keliru, karena orang datang itu harus didata. Jadi di sini malah kebijakannya menitikberatkan peran RT dan RW untuk mendata warganya siapa-siapa yang baru datang," ujar Trubus, Sabtu (8/6).

Menurut Trubus, masyarakat dari daerah lain yang datang ke Jakarta tidak semuanya memiliki tujuan untuk mencari pekerjaan. Justru dapat membahayakan jika kelak mereka tidak punya pekerjaan yang ujung-ujung berbuat kriminalitas.

Karena itu, di sini peran penting dari Ketua RT, Ketua RW, dan juga masyarakat agar mawas dan ikut serta menjaga lingkungan dari kejahatan yang diakibatkan adanya gelombang urbanisasi. fpu/P-6

Komentar

Komentar
()

Top