Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Optimistis Bisnis Masih Cukup Prospektif, DPNS Catatkan Laba Rp 27,42 Miliar

Foto : Istimewa

RUPS Tahunan dan Paparan Publik DPNS

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Ketegangan geopolitik dan naiknya tingkat inflasi merupakan tantangan utama yang berdampak terhadap perekonomian dan pertumbuhan usaha secara global. Selain itu, pergerakan ekonomi dunia juga berada dalam tren yang cenderung melambat.

Meskipun begitu, beberapa aspek mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terbilang cukup baik. Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh kuat 5,31 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya di angka 3,70 persen.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi nasional masih akan tumbuh cukup kuat di 2023 dengan pertumbuhan yang berada pada kisaran 4,5-5,3 persen. Pertumbuhan itu akan ditopang oleh konsumsi, investasi, dan ekspor. BI juga memprediksi inflasi bisa terkendali sehingga kembali ke tingkat kisaran sasarannya, yaitu sebesar ±3 persen.

Hal tersebut membuat PT Duta Pertiwi Nusantara, Tbk (DPNS) optimis bahwa prospek usaha ke depan akan cukup baik dan diproyeksikan masih dapat mencatat pertumbuhan kinerja yang positif di tahun 2023.

Direktur Utama DPNS, Siang Hadi dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (21/6) mengatakan perseroan menghadapi beberapa tantangan seperti munculnya kompetitor yang bergerak di industri sejenis sehingga membuat perseroan harus menerapkan pengelolaan model bisnis dengan lebih baik lagi supaya dapat memberikan pelayanan dan harga terbaik untuk para konsumen.

Perseroan juga senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan yang erat baik dengan supplier lokal maupun internasional sehingga tetap memenuhi kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk dipakai dalam aktivitas produksi.

Meskipun persaingan cukup berat, namun Perseroan masih mampu menghasilkan kinerja keuangan yang positif.

Pada 2022 lalu, Perseroan katanya berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut dapat dilihat melalui pencapaian jumlah laba tahun 2022 senilai 27,42 miliar rupiah atau naik sebesar 20,69 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai 22,72 miliar rupiah.

"Pencapaian itu sangat menggembirakan karena Perseroan mampu melampaui target laba tahun 2022 sebesar 4,42 miliar rupiah dari proyeksi semula 23 miliar rupiah," kata Siang.

Selain itu pencapaian jumlah penjualan bersih juga melampaui target yang semula ditetapkan senilai 147,21 miliar rupiah. Penjualan bersih yang berhasil dicapai oleh Perseroan di tahun 2022 senilai 200,91 miliar rupiah atau melebihi target senilai 53,7 miliar rupiah.

Perseroan juga tetap optimis bahwa prospek bisnis ke depannya masih cukup baik dan akan mampu membawa perseroan mencetak laba di tahun 2023 melalui pengelolaan keuangan dengan prinsip kehati-hatian, akuntabel dan disiplin.

Selain itu, perseroan juga akan terus melakukan pengawasan maupun evaluasi terhadap strategi bisnis, diantaranya terkait kebijakan operasional, finansial dan manajemen pengelolaan stok dengan mempertimbangkan faktor internal maupun faktor eksternal yang akan mempengaruhi bisnis perusahaan.

Sebagai informasi, entitas anak untuk anak perusahaan yaitu PT Intitirta Primasakti yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, saat ini sedang melakukan pembebasan lahan untuk keperluan membangun infrastruktur seperti jalan dan lain-lain.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top