Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inklusi Keuangan

Optimalkan Potensi Pasar Modal Syariah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan banyak ruang yang bisa dioptimalkan untuk mengakselerasi pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir jumlah saham syariah meningkat signifikan.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah baru mencapai 9,14 persen dan 12,1 persen, jauh di bawah indeks literasi dan inklusi keuangan nasional yang sebesar 49,68 persen dan 85,1 persen. Kendati Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan indeks literasi keuangan syariah berhasil naik dari 30 persen menjadi 39 persen pada tahun 2023, tetapi indeks inklusi keuangan syariah tercatat masih stagnan di angka 12 persen.

"Untuk itu, tantangan dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah masih menjadi tugas kita bersama yang harus kita selesaikan segera. Terlebih, Indonesia memiliki demografi sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia," ungkap Kepala Departemen Pengawasan Pengelolaan Investasi dan Pasar Modal Regional OJK, Edy Broto Suwarno dalam seminar dan ekspo Sharia Investment Week (SIW) 2024 di Jakarta, Kamis (6/6).

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Sebagai langkah konkret dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan dan pasar modal syariah di Indonesia, lanjut dia, OJK telah mengambil beberapa langkah dan kebijakan yang dilakukan melalui penerbitan peraturan maupun langkah-langkah untuk memperkuat sinergi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Beberapa langkah tersebut antara lain pembentukan kelompok kerja literasi dan inklusi keuangan syariah, lalu forum edukasi dan temu bisnis keuangan syariah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) santri untuk peningkatan inklusi dan literasi keuangan syariah. Selain itu, OJK menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), serta asosiasi dan para pelaku industri jasa keuangan syariah untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi, edukasi, workshop, dan pelatihan.

Kapitalisasi Meningkat

Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan jumlah saham syariah yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 61 persen selama lima tahun terakhir per 31 Mei 2024. "Sejak 2018, dari 399 saham syariah menjadi 643 saham syariah atau meningkat 69 persen dari total saham. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah di Indonesia mencapai 56 persen dari total kapitalisasi pasar," ujar Iman.

Iman menyebut nilai rata-rata transaksi harian (RNTH) perdagangan saham syariah telah berkontribusi sebesar 54 persen dari total RNTH di pasar saham, dan frekuensi transaksi saham syariah berkontribusi sebesar 69 persen dari total frekuensi transaksi di pasar saham. Kemudian, volume transaksi saham syariah berkontribusi sebesar 75 persen dari total volume transaksi di pasar saham.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top