Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Ukraina

Operasi Russia di Ukraina ‘Belum Sungguh-sungguh’

Foto : AFP

Igor Konashenkov Juru bicara Kementerian ­Pertahanan Russia

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Presiden Russia VladimirPutin pada Kamis (7/7) mengklaim bahwa Russia sebenarnya belum memulai "operasi khusus" di Ukraina "dengan sungguh-sungguh".

Dalam pertemuan dengan anggota Duma Negara di Moskow, Putin mengeluarkan nada menantang Barat untuk mencoba mengalahkan Russia di medan perang. Lebih tegas Putin memberi peringatan serangan Russia yang berlangsung di Ukraina saat ini masih permulaan.

"Mereka ingin mengalahkan kita di medan perang. Nah, apa yang bisa saya katakan? Biarkan mereka mencoba," tantang dia.

"Kami telah mendengar banyak hal bahwa Barat ingin bertarung dengan kami 'sampai titik terakhir Ukraina.' Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini," ujarnya.

"Semua pihak harus tahu bahwa kita, pada umumnya, belum memulai sesuatu dengan sungguh-sungguh," tekan Putin.

Dia menegaskan bahwa Russia tetap siap untuk melakukan pembicaraan damai.

"Mereka yang menolak dialog seharusnya tahu negosiasi hanya akan semakin sulit bagi mereka seiring berjalannya waktu," tukas dia.

Perluas Wilayah

Sementara itu, pasukan Russia mendeklarasikan kemenangan di kawasan Luhansk, Ukraina timur. Mereka kini menggeser fokus pada kawasan Donetsk yang bersebelahan dengan Luhansk.

Para analis di Institut Studi Perang di Washington mengatakan, para pemimpin Russia kemungkinan akan menargetkan pasukannya untuk merangsek ke lebih banyak wilayah.

Penduduk di Slovyansk khawatir bahwa kampung halaman mereka bisa menjadi target berikutnya dalam penyerangan tersebut. Para petempur pro-Russia pernah menduduki kota itu delapan tahun lalu.

Para komandan Ukraina bertekad meredam ambisi tersebut. Mereka menggunakan sistem roket dari Amerika Serikat (AS) untuk menyerang target yang jauh.

Namun, para pejabat pertahanan Rusia mengeklaim telah berhasil menghancurkan sebagian dari senjata tersebut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Russia, Igor Konashenkov mengatakan bahwa Pasukan Bersenjata Russia telah menghancurkan dua sistem roket HIMARS buatan AS dan dua gudang senjata. Ia mengungkapkan pasukan itu terus menyerang fasilitas militer di Ukraina. Sedangkan para pejabat Ukraina membantah klaim tersebut. SB/NHK/barrons/AA/And


Redaktur : andes
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top