Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Olahan Lezat Menu Daging Kambing

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam satu porsi daging kambing, terdapat protein yang cukup tinggi, yaitu 25 gram. Tetapi seporsi daging kambing juga mengandung 2,6 gram lemak dengan 0,8 gram lemak jenuh dan 64 miligram kolesterol.

Daging kambing memang terkenal lezat. Namun sayangnya, bagi sebagian orang, daging kambing juga bisa memicu perubahan kondisi tubuh. Pemicunya adalah lemak yang tinggi dalam kandungan daging kambing. Selain tidak baik untuk kesehatan, lemak juga bisa membuat berat badan jadi nambah. Pada dasarnya dengan pengolahan yang tepat, maka konsumsi daging kambing nggak akan membahayakan kesehatan.

Memang, anggapan daging kambing yang mengandung kolesterol tinggi sudah terlanjur ada di benak masyarakat. Padahal, menurut referensi kandungan nutrisi Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA, daging kambing memiliki kandungan kalori, lemak total, lemak jenuh, protein, dan kolesterol lebih rendah dibandingkan ayam, sapi, babi, dan domba.

Kandungan kolesterol daging kambing juga paling rendah, yaitu 63,8 miligram per 85 gram penyajian. Ini lebih rendah dari ayam yang memiliki kandungan kolesterol sebanyak 76 miligram, sapi dan babi sebesar 73,1 miligram, serta domba sebanyak 78,2 miligram.

Meski secara hitungan kalori dan kandungan lemak daging kambing tergolong rendah, namun bukan berarti Anda tidak memiliki aturan dalam mengonsumsinya. Makan daging kambing terlalu banyak tentu bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Berdasarkan NutritionData.com per 100 grams daging kambing memiliki beberapa Nutrisi yang cukup tinggi. Yakni mengandung Kalori : 234, Kalori dari lemak 100, lemak 11g (17 persen dari kebutuhan harian), lemak Jenuh 5g (26 persen), kolesterol 109 mg (36 persen kebutuhan harian), sodium 135 mg 6 persen.

Dari sisi manfaat, daging kambing punya manfaat positif untuk kesehatan kita. Yakni:

(1) Bisa menyimpang sumber energi cukup besar. Manfaat pertama dari daging kambing yang tidak dapat kita pungkiri adalah sumber energi yang cukup besar untuk beraktivitas sehari hari. Kandungan kalori, lemak dan protein akan menjaga tubuh tetap fit selama mengkonsumsi daging ini.

(2) Pembentukan otot. Kandungan protein dalam daging kambing merupakan salah satu yang paling besar di bandingkan dengan daging-daging lainnya. Protein kita ketahui merupakan zat yang sangat penting untuk pembentukan otot dan pertumbuhannya.

(3) Mencegah anemia. Daging kambing merupakan salah satu daging yang termasuk dalam kelas daging merah, seperti yang kita ketahui daging merah sangat penting untuk dikonsumsi saat anda mengalami anemia.

(4) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Perlu diketahui bahwa daging kambing memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi, tercatat per 100 gram dapat memenuhi 26 persen kebutuhan harian zat besi tubuh kita. Manfaat zat besi seperti yang kita ketahui salah satunya adalah untuk meningkatkan sistem imun tubuh. (5) Sumber antioksidan. Ya, ternyata daging kambing merupakan salah satu sumber Selenium yang cukup besar, total ada 38.0 mcg atau 54 persen kebutuhan harian. Manfaat antioksidan sendiri adalah salah satu sumber antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan.

(6) Menjaga kesehatan mata. Salah satu yang menjadi sumber gigi daging kambing untuk kesehatan mata adalah kandungan Riboflavin yang dikenal dengan vitamin B2. Kandungan Riboflavin dalam 100 gr daging kambing adalah 0.3mg atau 18 persen dari kebutuhan harian.

(7) Menjaga sistem saraf. Sistem Saraf manusia sangat kompleks, nah daging kambing merupakan salah satu sumber energi yang cukup besar serta memiliki zat yang baik untuk saraf yaitu vitamin B12. Kandungannya 4.4 mcg atau 74 persen dari kebutuhan harian per 100 gr konsumsi. Bisa anda bayangkan betapa besarnya kandungan vitamin b12 dari daging kambing, ini akan sangat baik untuk sistem saraf.

(8) Kesehatan mental. Masih terkait dengan kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi, selain untuk menjaga syaraf dan fungsi utamanya untuk mengubah energi. Vitamin B12 dalam kambing ini juga bermanfaat untuk kesehatan mental. Dan (9) Meningkatkan HDL (kolesterol baik). Kandungan niacin (Vitamin B3) dalam daging kambing merupakan "Pelaku" yang dapat meningkatkan kandungan HDL dalam darah, jadi anda tidak perlu terlalu khawatir dengan lemak jahat di darah anda. Kandungan niacin dalam 100 gr daging kambing 6.5 mg atau 33 persen kebutuhan harian.

Tapi secara umum daging kambing sangat lezat disantap. Daging kambing memiliki karakteristik yang cukup unik. Karena Sebaiknya hindari mencuci daging kambing, karena bisa menyebabkan bau amisnya semakin keluar jika tidak segera diolah. Tapi, seandainya sudah terlanjur dicuci, kamu bisa menyiasatinya dengan menaburkan garam secara merata untuk menetralkan aromanya. Baru setelah itu daging bisa dicuci kembali sebelum dimasak.

Bau amis pada daging kambing sebenarnya berasal dari lapisan lemak yang menyelimuti. Jadi, bersihkan terlebih dulu lapisan lemak sebelum mengolahnya untuk menyingkirkan aroma kurang sedap tersebut. Ada sedikit trik yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau amis pada daging kambing, yaitu dengan melumurinya dengan parutan nanas. Pilih nanas muda yang masih berwarna hijau, bersihkan kulitnya lalu parut. Masukkan daging kambing ke dalam parutan tersebut, cukup 3-4 menit saja. Tidak hanya bisa menghilangkan bau, daging kambing juga bisa lebih empuk.

Daging kambing umumnya memiliki rasa yang kuat namun hal ini amat tergantung bagaimana kambing tersebut dibesarkan. Masyarakat biasanya menggunakan daging kambing yang sudah tua dengan aroma yang lebih kuat. Daging bagian iga, loin, dan tenderloin cocok dimasak secara cepat, sedangkan bagian lainnya lebih cocok direbus dalam waktu lama. Daging kambing memiliki lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging domba dan daging sapi. yun/E-6

Menu-menu Favorit Kuliner Arab

Di Indonesia, sajian daging ketika Idul Adha memiliki banyak sekali opsi. Yang khas Indonesia biasanya dipadukan dengan kecap manis, yakni saus atau kondimen asli Nusantara. Pilihan memasaknya juga beragam. Bisa dibakar untuk jadi sate. Bahkan bisa ditumis. Diberi kuah seperti tongseng juga bisa jadi pilihan yang baik. Kalau mau lebih banyak bumbu dan bisa tahan lama, daging sapi bisa dijadikan rendang yang kaya bumbu.

Yang perlu diperhatikan tentu adalah daging kambing. Meski lezat, daging kambing adalah tipikal daging yang manja. Perlu perlakuan khusus supaya bau prengusnya tidak keluar. Di dunia masak Arab, salah satu cara menghilangkan aroma ini dengan membuang lemaknya. Cara lain adalah merendam daging kambing dalam air yang sudah diberi garam selama 30 menit.

Di Indonesia, cara yang paling populer adalah merendamnya dalam air parutan nanas. Selain bisa bikin bau prengus minggat, cara ini juga bisa mengempukkan daging.

Seiring perjalanan waktu, kuliner Arab pun kini menjadi kuliner yang diincar masyarakat dunia. Di Indonesia ada beberapa kuliner Arab yang menjadi favorit, di antaranya:

  1. Nasi Kebuli

Nasi kebuli adalah hidangan nasi berbumbu yang bercitarasa gurih dan sudah dikenal di Indonesia. Nasi kebuli yang paling terkenal adalah nasi kebuli kambing. Nasi ini dimasak bersama kaldu daging kambing, susu kambing, dan minyak samin yang sangat gurih, disajikan dengan taburan kurma atau kismis.

  1. Mutabaq

Di Indonesia sendiri, lebih dikenal dengan nama martabak. Terbuat dari lapisan tipis kue yang dibungkus dan dilipat yang di dalamnya menggunakan campuran daging cincang, telur, peterseli, tomat, bawang, dan sedikit jalapeno pepper.

  1. Kebab

Kebab adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar daging sapi atau daging domba yang di panggang dengan ukuran kecil-kecil atau pipih. Cara penyajiaan di Indonesia yang digunakan yaitu dengan di balut kulit roti tortilla dan untuk cita rasanya sendiri mampu menyaingi fast food seperti Hamburger dan Pizza.

  1. Roti Maryam

Pada dasarnya adonannya sama, yaitu dari tepung terigu, telor, dan mentega.

  1. Kambing Bakar

Ada dua varian kambing, bisa dibakar dan dioven, tetapi kebanyakan kambing dibakar karena biasanya daging kambing dibiarkan sedikit gosong, kemudian bumbu kecap dilumurkan di atas daging kambing.

  1. Nasi Briyani

Nasi briyani ini sebenarnya adalah nasi khas dari India dan Pakistan. Di Arab sendiri, nasi briyani dibawa dan dijual oleh bangsa India dan Pakistan. Nasi briyani ini dibuat dengan menggunakan campuran rempah-rempah. Cara memasak nasi briyani ini istimewa, karena beras dan kuah dimasak dengan cara yang berbeda.

  1. Mantu

Di Indonesia, kita mengenalnya dengan pangsit yang biasanya terdiri atas campuran daging dengan terigu. Meskipun pertama kali dikenal sebagai panganan Asia Tengah, namun Mantu telah disesuaikan dengan lidah warga Saudi, dengan kombinasi herbal lokal yang digunakan dalam membuat campuran daging. yun/E-6

Kaya Rempah Menu ala Resep Timur Tengah

Masakan atau kuliner negara Arab, yang paling favorit pasti adalah olahan yang berbahan dasar daging kambing. Karena daging kambing menjadi pilihan favorit, tak jarang penduduk Arab yang terbiasa membeli seekor kambing dan menyimpannya di lemari pending sebagai makanan sehari-hari. Daging kambing favorit kedua setelah ayam.

Masakan daging kambing di Arab tentunya akan berbeda dengan masakan daging kambing di Tanah Air, keduanya memiliki cita rasa khas dengan masing-masing bumbu olahan yang berbeda.

Di Tanah Suci, daging kambing bisa dihidangkan dengan beberapa macam, yang paling biasa ditemui adalah dalam olahan kebab atau semacam sate. Ada juga daging kambing yang dimasak secara bersamaan dengan nasi yang biasa disebut Mandi. Tapi varian masakan berbahan daging kambing ini pun cukup banyak sekali.

Jazirah Arab dikenal sebagai daerah yang tandus dan panas. Tetapi kondisi ini tidak menyurutkan kuliner Arab dalam memberikan bumbu pada masakannya. Di Abad Pertengahan, kala dataran Eropa mengalami masa gelap, peradaban Islam mengalami masa manis.

Semua peradabannya maju. Ilmu pengetahuan, astronomi, kedokteran, hingga kuliner. Buku resep Arab tertua bahkan sudah ada sejak sekitar 800 Masehi. Sedangkan buku resep Eropa pertama baru ada sekitar abad ke 13.

Dalam memperlakukan daging, masyarakat Arab Pertengahan nyaris punya satu pendekatan besar: merebus. Daging, kebanyakan adalah domba dan kambing, direndam dalam cairan berisi bumbu kemudian direbus hingga empuk. Merebusnya pun dalam waktu yang lama sehingga bumbu meresap hingga serat terdalam dan kuah menjadi kental sehingga bisa disendok menggunakan tangan atau roti.

Ciri khas masakan Arab era ini yakni banyak bumbu. Rempah yang paling populer dipakai adalah kayu manis, ketumbar, cengkeh, lada, dan jintan. Rempah yang selama ini banyak dikenal di kawasan Mediterania, seperti parsley, thyme, atau mint, juga kerap dipakai.

Yang membuat masakan Arab, terutama yang berdaging, jadi menarik adalah berkat perpaduan rasa. Hingga sekarang, perpaduan rasa ini jadi salah satu ciri utama masakan Arab. Semisal pastila, yang terbuat dari olahan daging berbumbu yang dibungkus oleh adonan pastry dan di atasnya ditaburi kacang almon, gula bubuk dan parutan kayu manis. Perpaduan rasa, atau bisa saja dibilang penabrakan rasa, ini bisa dibilang sebagai era pencerahan dalam jagat masak memasak. yun/E-6

Komentar

Komentar
()

Top