Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecerdasan Buatan

OJK Luncurkan Panduan Kode Etik Penggunaan AI di Industri "Fintech"

Foto : ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama asosiasi teknologi finansial atau financial technology (fintech) meluncurkan panduan kode etik penggunaan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dalam industri fintech. Peluncuran kode etik tersebut nantinya menjadi acuan bagi asosiasi untuk menyusun pedoman etika dalam mengoptimalkan fungsi AI di industri fintech.

Demikian dikatakan Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, saat Pembukaan Acara Puncak 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023, di Jakarta, Jumat (24/11).

"Peluncuran panduan ini merupakan komitmen OJK untuk terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan asosiasi dan pelaku industri dalam memastikan penerapan teknologi ini dilakukan dengan bertanggung jawab dan dapat dipercaya," kata Hasan.

Seperti dikutip dari Antara, kode etik penggunaan AI tersebut diluncurkan oleh OJK bersama empat asosiasi fintech di Indonesia yaitu Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI).

Hasan menyampaikan dengan adanya kode etik tersebut diharapkan dapat memitigasi risiko dalam penggunaan AI di industri fintech.

"Sehingga AI dapat memberikan manfaat dalam pengembangan inovasi di sektor teknologi finansial dan dapat memitigasi risiko yang muncul di kemudian hari," ujar Hasan.

Peran Sentral

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengatakan teknologi memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan pembangunan nasional dan menjadi pendorong utama bagi kemajuan ekonomi, sosial, serta lingkungan.

"Setiap kemajuan teknologi harus disertai dengan tanggung jawab yang salah satunya ialah pelindungan data dan konsumen dalam menggunakan keuangan digital," ujar Mahendra.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, menilai inovasi fintech harus diiringi dengan jaminan keamanan, sehingga diperlukan peran regulator untuk ikut serta dalam perkembangannya.

"Inovasi di bidang teknologi menjadi sangat penting karena inovasinya ingin kita tumbuhkan terus, tetapi keamanan, stabilitas, dan pengembangannya harus kita dorong," kata Suahasil.

Ia menjelaskan peran regulator sangat penting dalam inovasi fintech lantaran teknologi finansial memiliki berbagai aspek yang perlu dijaga, seperti aspek keamanan data dan keamanan transaksi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top