Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Nusantara Akan Berperan sebagai "Living Lab"

OIKN Terus Berusaha Menciptakan SDM yang Berkualitas

Foto : ISTIMEWA

BAMBANG SUSANTONO Kepala Otorita IKN - Pembangunan Nusantara sebagai kota maju tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas teknologi, namun juga sumber daya manusia yang memiliki peran tak kalah penting.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja sama di berbagai bidang riset dengan sejumlah lembaga untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan mendukung pembangunan Nusantara di Kalimantan Timur.

"Pembangunan Nusantara sebagai kota maju tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas teknologi, namun juga sumber daya manusia yang memiliki peran tak kalah penting," ujar Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, di Jakarta, Rabu (14/3).

Seperti dikutip dari Antara, Bambang menjelaskan IKN akan menjadi sebuah model pengembangan kota masa depan yang mengedepankan prinsip kolaboratif. Nusantara akan menjadi kota yang berperan sebagai living lab dengan terus memfasilitasi upaya transfer pengetahuan.

"Apresiasi kami kepada berbagai lembaga, baik dunia kampus di dalam maupun luar negeri serta lembaga riset untuk bersama-sama mengambil bagian dalam dukungan riset untuk mewujudkan semua upaya tersebut," katanya.

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan penyelenggaraan riset dan inovasi yang sejalan dengan rencana pembangunan IKN serta mendukung pencapaian key performance indicator (KPI) IKN.

Untuk mendukung hal itu, Otorita IKN melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital menginisiasi terbentuknya Nusantara Institute of Urban and Rural Development (NIURaD) yang merupakan wadah pertukaran pengetahuan dan teknologi dari berbagai institusi baik di dalam, maupun di luar negeri dalam mendukung pembangunan IKN.

Klaster Penelitian

Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Ali Berawi, mengatakan area riset yang dikembangkan melalui Nusantara Institute melingkupi beberapa klaster penelitian, seperti energi, pangan, dan transportasi; sosial dan humaniora, well-being dan konservasi lingkungan, serta teknologi dan informatika.

"Kerja sama ini menunjukkan keseriusan Ibu Kota Nusantara untuk memiliki milestone dari sisi pengembangan riset dan teknologi yang sedang kita upayakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan bersama-sama," ujar Ali Berawi.

Lembaga yang telah berpartisipasi dalam Nusantara Institute, antara lain adalah Stanford-Doerr School of Sustainability, Columbia University, University of Turku Finland dan perwakilan 6 Universitas di Indonesia, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya serta didukung oleh BRIN, Kemendikbudristek, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Segera menyusul pula beberapa universitas dari Amerika Serikat dan beberapa universitas ternama dunia lainnya. Bahkan hingga saat ini, tercatat sebanyak 786 peneliti nasional dari berbagai multidisiplin ilmu tertarik untuk terlibat dalam pelaksanaan penelitian yang akan diwadahi dalam Nusantara Institute.

Sebelumnya, Staf Khusus bidang Komunikasi Publik/ Juru Bicara OIKN, Troy Pantouw, mengungkapkan Nusantara dirancang sesuai dengan prinsip ekonomi hijau atau green economy.

Troy menambahkan, beberapa prinsip green economy tersebut, pertama, selaras dengan alam. Pada dasarnya lebih dari 65 persen luas Ibu Kota Nusantara merupakan area untuk ruang hijau.

Kedua, rendah emisi karbon. Ibu Kota Nusantara sedang dirancang agar dapat menggunakan energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan energi nantinya serta 60 persen penghematan energi untuk konservasi energi dalam gedung.

Ketiga, prinsip sirkular dan tangguh. IKN dirancang agar di mana lebih dari 10 persen luas lahan disediakan untuk memenuhi produksi pangan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top