Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Pembangunan di IKN Dilaksanakan Berkelanjutan

OIKN-Akademisi Sinergis Membangun Nusantara

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan pentingnya kerja sama sinergis dan berkolaborasi dengan akademisi untuk mewujudkan pembangunan yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan (smart, green, dan sustainable) di IKN.

"Penyusunan Level of Service (LoS) yang turut melibatkan akademisi dari Universitas Atma Jaya dan Universitas Gadjah Mada ini menjadi living document atau dokumen tumbuh yang digunakan sebagai acuan pembangunan IKN hingga tahun 2045," ujar Tenaga Ahli Pimpinan bidang Manajemen Perkotaan Otorita IKN, Desiderius Viby Indrayana, dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (18/3).

Seperti dikutip dari Antara, Viby menekankan pentingnya kolaborasi dengan akademisi untuk mewujudkan pembangunan yang smart, green, dan sustainable.

Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penetapan standar kualitas layanan serta pengukuran dan evaluasi LoS, OIKN dan Keluarga Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Kamajaya) telah sukses menggelar Seminar Nasional dan Sosialisasi LoS Pengelolaan Gedung dan Kawasan.

Kegiatan yang berlangsung di Universitas Atma Jaya Kampus II di Daerah Istimewa Yogyakarta ini diselenggarakan di bawah koordinasi Kedeputian Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Direktorat Pengelolaan Gedung, Kawasan, dan Perkotaan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto.

Pembangunan di IKN

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprajipto, mengatakan standardisasi untuk konsep bangunan gedung harus disusun dan dijadikan pedoman pembangunan dan pengelolaan, terlebih konsep IKN ini berbeda dengan kota-kota lainnya.

"Jadi, kita punya tugas untuk mengatur pemanfaatan dan pengelolaannya. Apabila nanti implementasinya berjalan dengan baik, tentunya manfaatnya akan dirasakan oleh semua orang; salah satunya dengan memperpanjang usia masa layak bangunan hingga waktu optimal bahkan lebih sehingga mampu mewujudkan kota yang nyaman dan nikmat untuk semua," ujar Iwan.

Sementara itu, ketua panitia acara Ar. Blasius Lukkie Putranto berharap dapat terjadi perbaikan signifikan dalam manajemen infrastruktur dan layanan perkotaan.

"Terlebih, hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam membangun IKN yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Dukungan dari berbagai pihak, seperti otoritas pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan pelaku industri, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mencapaiakonsensus dalam penetapan standar kualitas layanan yang diinginkan," katanya.

Sebelumnya, Kepala OIKN, Bambang Susantono, mengungkapkan Stanford University dari Amerika Serikat mulai membangun kampus di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada Mei 2024.

"Kami juga bekerja sama dengan sekolah internasional ternama yakni Stanford University, mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," ujar Bambang.

Bambang menambahkan Stanford University mulai membangun kampus untuk riset terlebih dahulu di IKN. Kehadiran Stanford University di IKN ini nantinya menciptakan efek bola salju, karena Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Prof. Mohammed Ali Berawi, telah mencatat terdapat 7-8 kampus internasional seperti Universitas Leiden, Delft, Rotterdam dari Belanda, kemudian dari Finlandia ada beberapa kampus dan seterusnya yang siap masuk ke IKN.

"Karena kita menyiapkan planning yang berbagai macam dan standarnya internasional, maka banyak sekali organisasi yang ingin agar IKN menjadi Living Lab," kata Bambang.

Menurut dia, semua pendekatan baru dari perencanaan kota dan wilayah dites dan diuji coba di IKN seperti nature based solution, kota yang ramah anak dan kota yang ramah gender seperti apa, kota yang memiliki Intelligent Transportation Systems (ITS) seperti apa, dan seterusnya.

Sebagai contoh, bagaimana PBB dengan 13 unit di bawahnya langsung mendukung IKN. "Saya ingin menyampaikan dunia internasional mulai masuk ke IKN, dalam arti untuk melihat knowledge," kata Bambang.

Berdasarkan Lampiran II mengenai Rencana Induk IKN dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, prinsip dasar pendidikan di KIKN secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 21 yang selaras dengan visi pendidikan di KIKN, yaitu membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top