Obesitas di Indonesia Tinggi, Minuman Kemasan Mengintai Sejak Kanak-kanak
Petugas memindahkan orang dengan obesitas, Cipto Raharjo, 45 tahun dengan berat 200 kg, ke atas truk pemadam kebakaran saat evakuasi untuk dirawat di RSUD Kota Tangerang, Banten, 4 Juli 2023.
Minuman manis murah meriah dan gampang diperoleh meningkatkan konsumsi minuman manis pada anak dan remaja, salah satu faktor pemicu obesitas.
Marya Yenita Sitohang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Dalam beberapa bulan terakhir, kita sering mendengar cerita dari media massa tentang beberapa orang dewasa yang obesitas meninggal lebih cepat dibandingkan rata-rata usia harapan hidup orang Indonesia.
Ibarat gunung es, kasus-kasus yang muncul ke permukaan itu hanya sebagian kecil dari jumlah kasus riil obesitas dan dampak buruknya bagi kesehatan masyarakat di Indonesia.
Data pemerintah yang diolah oleh UNICEF menunjukkan pada 2018, 1 dari 5 anak usia sekolah (20% atau 7,6 juta), 1 dari 7 remaja (14,8%, atau 3,3 juta) dan 1 dari 3 orang dewasa (35,5%, atau 64,4 juta) di Indonesia hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Jumlah ini sangat besar dan dapat berujung pada kerugian yang besar pula.
Obesitas merupakan faktor risiko tinggi untuk berapa penyakit tidak menular dan kerap kali konsekuensinya seumur hidup, seperti terkena penyakit diabetes, jantung koroner, stroke, dan sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut cenderung menurunkan produktivitas dan menghabiskan biaya tinggi dalam pengobatannya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya