Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Obat Penyakit Autoimun Dapat Mengurangi Kinerja Vaksin Covid-19

Foto : istimewa

rheumatoid arthritis

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Perawatan penyakit autoimun dilaporkan dapat mengurangi kinerja vaksin. Menurut data terbaru, obat imunosupresif untuk penyakit inflamasi seperti rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, dan ulcerative colitis dapat mengganggu respons tubuh terhadap vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Para peneliti, pada Jumat (16/4), melaporkan di medRxiv, pada 133 orang yang divaksinasi penuh dengan kondisi seperti itu, tingkat antibodi dan netralisasi virus sekitar tiga kali lipat lebih rendah daripada kelompok pembanding dari individu yang divaksinasi yang tidak meminum obat tersebut.

"Sebagian besar pasien dalam penelitian ini mampu meningkatkan respons antibodi dalam menanggapi vaksinasi SARS-CoV-2, yang meyakinkan," kata salah satu penulis, Alfred Kim, dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St Louis.

Menurutnya, belum jelas apakah penurunan tingkat antibodi akan mengakibatkan penurunan perlindungan dari infeksi atau rawat inap. Yang paling memprihatinkan adalah penurunan 10 kali lipat dalam tingkat antibodi yang diinduksi vaksin yang terlihat pada pasien yang secara rutin menggunakan steroid seperti prednison dan metilprednisolon. Juga penurunan 36 kali lipat terlihat dengan obat-obatan yang menghabiskan sel B, termasuk Roche's Rituxan (rituximab) dan Ocrevus (ocrelizumab).

Penurunan tingkat antibodi lebih sederhana dengan obat rheumatoid arthritis yang banyak digunakan di kelas yang dikenal sebagai inhibitor TNF, seperti Abbvie's Humira (adalimumab) dan Amgen's Enbrel (etanercept); antimetabolit seperti methotrexate dan sulfasalazine; Penghambat JAK seperti Pfizer's Xeljanz (tofacitinib), agen khusus usus seperti Takeda Pharmaceutical Co's Entyvio (vedolizumab), dan penghambat IL-12/23 termasuk Johnson & Johnson's Stelara (ustekinumab).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top