Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Obat Murah Dapat Kurangi Setengah Risiko TBC Resisten

Foto : PUNIT PARANJPE / AFP

Seorang dokter memeriksa rontgen yang didiagnosis mengidap TBC, di Mumbai, baru baru ini. Peneliti mengumumkan pil antibiotik yang murah dan tersedia secara luas mengurangi risiko terpapar tuberkulosis.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Para peneliti, pada Kamis (16/11), mengumumkan pil antibiotik yang murah dan tersedia secara luas mengurangi separuh risiko orang yang terpapar tuberkulosis (TBC) yang resistan terhadap berbagai obat atau multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC adalah penyakit menular paling mematikan kedua, dengan angka kematian yang terpaut sedikit dibandingkan Covid-19 tahun lalu.

Dikutip dari Barron, setiap tahun diperkirakan 450.000 orang terjangkit MDR-TB, yang tidak lagi dapat dilawan oleh obat-obatan yang ada.

Hanya dua dari lima orang dengan MDR-TB yang memiliki akses terhadap pengobatan pada tahun lalu, hal ini sebagian karena penyakit ini lebih banyak menyerang masyarakat di negara-negara berkembang.

"Namun, antibiotik levofloxacin yang tersedia secara umum terbukti aman mengurangi risiko anak-anak terkena MDR-TB sebesar 56 persen," kata penelitian terbaru yang berbasis di Afrika Selatan, yang dipresentasikan pada Union World Conference on Lung Health di Paris.

Peneliti utama Anneke Hesseling, mengatakan ini adalah uji coba acak terkontrol plasebo pertama, yang dianggap sebagai standar emas, untuk melihat apakah suatu obat dapat mencegah MDR-TB pada anak-anak.

Perlindungan Penting

Pil tersebut dapat memberikan perlindungan penting bagi anak-anak yang tinggal serumah dengan orang tua yang mengidap penyakit itu.

"Ketika anak-anak tertular MDR-TB, mereka sering melihat orang meninggal, hal ini sangat menyedihkan bagi keluarga mereka," kata Hesseling, peneliti di Universitas Stellenbosch.

Hasil penelitian lain yang dipresentasikan pada konferensi tersebut, yang juga belum ditinjau oleh rekan sejawat, menemukan levofloxacin mencegah strain yang resistan terhadap obat pada 45 persen orang dewasa di Vietnam.

Kedua tim peneliti bekerja sama dan pendekatan statistik yang disebut analisis Bayesian menunjukkan levofloxacin secara keseluruhan mengurangi risiko MDR-TB sebesar 60 persen untuk segala usia.

Uji coba di Afrika Selatan, yang sebagian didanai oleh badan kesehatan internasional Unitaid, memantau 453 anak yang terpapar oleh orang dewasa di rumah mereka yang menderita MDR-TB. Hanya lima orang yang tertular penyakit ini.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top