Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

NTU Segera Kirim Perangkat Lunak Mesin Pembelajaran ke ISS

Foto : ISTIMEWA

Perangkat lunak Cremer akan diinstal ke dalam superkomputer kecil di stasiun luar angkasa.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Sebanyak lima mahasiswa Nanyang Technological University (NTU) sukses untuk berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Hal itu terjadi lewat perangkat lunak mesin pembelajaran buatan mereka, "Cremer" yang akan dibawa ke fasilitas itu selama tiga bulan akhir tahun ini. Para siswa akan menjalankan mesin dari laptop mereka, menguji perangkat lunak, yang dibuat untuk memprediksi gangguan perangkat keras di ISS, satelit, atau pesawat ruang angkasa lainnya.

Gangguan tersebut dapat menyebabkan kendaraan ruang angkasa ini ke luar dari jalur atau kecelakaan, dengan kondisi terburuk. Disebut gangguan peristiwa tunggal, gangguan perangkat keras ini cenderung menimpa komponen listrik sensitif di ruang angkasa, seperti perangkat memori pada semikonduktor.

Gangguan terjadi ketika partikel bermuatan tinggi dari matahari atau konstelasi terdekat menyerang elektronik sensitif tersebut. Partikel surya berenergi cenderung berasal dari bintik matahari dan ledakan besar dari permukaan matahari yang melepaskan radiasi.

"Lingkungan luar angkasa sangat tidak bersahabat dengan perangkat elektronik," kata Eng Chong Yock, 22 tahun, mahasiswa tahun pertama di Sekolah Teknik Elektro dan Elektronik NTU, dan salah satu anggota tim yang membuat Cremer.

Solusi Prediktif

Para siswa melihat perangkat lunak sebagai solusi prediktif dalam kontribusi mereka untuk melindungi harta karun data eksperimen ruang angkasa yang disimpan secara elektronik di ISS.

Stasiun luar angkasa adalah laboratorium raksasa yang mengorbit bagi para astronaut untuk secara teratur melakukan penelitian di berbagai bidang seperti kesehatan manusia dan menanam tanaman di luar angkasa, serta studi biomedis. Antara 2000 dan 2020, astronaut melakukan hampir 3.000 percobaan di ISS.

"Tujuan dari ISS untuk mengumpulkan data eksperimen, dan jika (gangguan peristiwa tunggal) terjadi maka keaslian data dikompromikan dan eksperimen menjadi sia-sia," kata anggota tim NTU, Archit Gupta, 20 tahun, mahasiswa dari Sekolah Ilmu dan Teknik Komputer.

Cremer dinamai berdasarkan perangkat lunak yang ada yang disebut Creme, yang juga menangani gangguan acara tunggal. "Kami ingin membangun versi yang lebih baik, dan karenanya kami menamakannya Cremer," ujar Gupta.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top