Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Likuiditas Perekonomian

November 2018, Uang Beredar Tumbuh Melambat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Likuiditas perekonomian sepanjang 11 bulan pertama tahun lalu tumbuh melambat. Hal itu dipengaruhi kontraksi operasi keuangan oleh pemerintah pusat dan pelambatan penyaluran kredit perbankan. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), Senin (31/12), uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada November 2018.

Posisi M2 tercatat 5.670,0 triliun rupiah, tumbuh 6,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy). Angka itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,2 persen secara yoy. Perlambatan M2 dipengaruhi oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi yang tumbuh melambat menjadi masing-masing sebesar 5,0 persen dan 7,1 persen pada November 2018, dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,3 persen dan 7,6 persen.

"Pertumbuhan M2 yang melambat dipengaruhi oleh penurunan aktiva luar negeri bersih dan perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih. Aktiva luar negeri bersih pada November 2018 mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam menjadi minus 2,4 persen secara yoy dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar minus 0,7 persen secara yoy," menurut laporan BI.

Sementara itu, aktiva dalam negeri bersih pada November 2018 juga tumbuh melambat menjadi 10,0 persen secara yoy, dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,4 persen secara yoy.

Perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih bersumber dari penurunan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) dari semula tumbuh minus 3,3 persen secara yoy pada bulan sebelumnya menjadi minus 3,5 persen secara yoy pada November 2018.

Di samping itu, penyaluran kredit perbankan pada November 2018 juga tumbuh melambat menjadi 11,9 persen secara yoy dari 13,1 persen pada Oktober 2018. Transmisi suku bunga kebijakan Bank Indonesia terus berlanjut terutama pada suku bunga simpanan berjangka.

Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka seluruh tenor mengalami kenaikan pada November 2018. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan tercatat masing-masing sebesar 6,72 persen, 6,59 persen, 6,90 persen, 6,41 persen, dan 7,00 persen, meningkat dibandingkan besaran suku bunga pada bulan sebelumnya sebesar 6,56 persen, 6,42 persen, 6,74 persen, 6,31 persen, dan 6,93 persen.

Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada November 2018 relatif meningkat sebesar tiga basis poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 10,92 persen.

mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top