Novelis Kazuo Ishiguro Raih Nobel Sastra 2017

STOCKHOLM - Seorang penulis novel fiksi kontemporer Inggris kelahiran Jepang, Kazuo Ishiguro, diumumkan oleh Swedish Academy pada Kamis (5/10), sebagai peraih Nobel Sastra 2017.

Nobel Sastra bukan anugerah pertama yang diraih Ishiguro. Sebelumnya Ishiguro pernah mendapat empat nominasi Man Booker Prize dan baru pada 1989 menerima anugerah Man Booker Prize untuk karya novelnya yang berjudul Remains of the Day. Saat novel itu diadaptasikan ke layar lebar pada 1993, mendapat 8 nominasi Oscar.

"Karya novelnya penuh akan kekuatan emosi yang mampu mengungkapkan koneksi kedalaman rasa ilusi kita dengan dunia nyata," demikian puji Swedish Academy dalam rilis pers resminya. "Karya Ishiguro, yang hijrah ke Inggris saat masih belia, kerap menyentuh memori, waktu dan khayalan diri kita," imbuh Swedish Academy. Sebelum Kazuo Ishiguro, terdapat penulis novel terkemuka lainnya yang pernah meraih anugerah Nobel Sastra antara lain Alexander Solzhenitsyn, Doris Lessing, dan Ernest Hemingway.

Ulang Kontroversi

Menurut ketua tetap Swedish Academy, Sara Danius, karya tulis Ishiguro, 62 tahun, sangat luar biasa istimewa mirip perpaduan karya Jane Austen dan Franz Kafka, namun dalam nuansa komedi. "Perpaduannya tak berlebihan, karya Ishiguro amat luar biasa," komentar Danius.

Respons dari sejumlah kalangan menyebut pengumuman peraih Nobel Sastra tahun ini telah mengulang kembali kontroversi intrepretasi mainstream seperti saat Swedish Academy tahun lalu mengumumkan penyanyi dan penulis lagu Amerika Serikat, Bob Dylan, sebagai peraih anugerah Nobel Sastra 2016.

Karya tulis Ishiguro mulai mendapat perhatian pada 80-an saat ia mempublikasikan novel berjudul A Pale View of the Hills. Novel yang berjudul Never Let Me Go disebut-sebut masuk dalam daftar 100 novel berbahasa Inggris terbaik. Karya novel terkini dari Ishiguro berjudul The Buried Giant yang dipublikasikan 2015. Rtr/I-1