
Norris Percaya Diri Incar Kemenangan di GP Tiongkok
Pemimpin klasemen sementara, Lando Norris, menyadari bahwa dia akan menghadapi serangkaian tantangan baru di Grand Prix Tiongkok akhir pekan ini, termasuk sprint race pertama musim ini.
Foto: AFPSHANGHAI, TIONGKOK- Pemimpin klasemen sementara, Lando Norris, menyadari bahwa dia akan menghadapi serangkaian tantangan baru di Grand Prix Tiongkok akhir pekan ini, termasuk sprint race pertama musim ini.
Cuaca hangat dan kering diperkirakan akan menyambut sprint pada hari Sabtu (22/3) dan grand prix kedua tahun ini pada hari Minggu di Sirkuit Internasional Shanghai sepanjang 5,451 km. Sirkuit ini dikenal memiliki tikungan panjang dan zona pengereman berat yang sangat menguras ban.
Kondisi tersebut akan sangat berbeda dengan balapan pembuka musim di Melbourne pekan lalu, yang berlangsung dalam kondisi hujan lebat hampir sepanjang lomba, dengan sebagian besar pembalap menggunakan ban intermediate dan beberapa kali terhambat oleh kehadiran safety car.
Pembalap McLaren, Norris, sempat keluar lintasan ke gravel di akhir balapan hingga merusak lantai mobilnya, tetapi berhasil menahan tekanan dari Max Verstappen untuk meraih kemenangan.
Dengan waktu jeda yang singkat menuju Tiongkok, tim hanya memiliki 60 menit latihan bebas pada hari Jumat pagi untuk menyempurnakan pengaturan mobil sebelum sesi kualifikasi sprint pada sore harinya.
Sprint sepanjang 19 lap akan berlangsung Sabtu pagi, disusul kualifikasi grand prix di hari yang sama. Sementara itu, balapan utama akan berlangsung pada hari Minggu dengan jarak 56 lap.
Norris finis kedua di belakang Verstappen ketika Formula 1 kembali ke Tiongkok tahun lalu setelah lima tahun absen, tetapi kini, pembalap asal Inggris itu menjadi orang yang harus dikalahkan.
“Saya yakin ketika kami pergi ke Tiongkok, kami bisa sangat kuat karena tahun lalu kami tampil bagus di sana, meskipun mobil kami tidak dalam kondisi terbaik,” ujar Norris setelah kemenangannya di Melbourne.
Verstappen sendiri mendominasi awal musim tahun lalu dengan memenangkan empat dari lima balapan pertamanya, termasuk di Shanghai, sebelum akhirnya mengamankan gelar juara dunia keempatnya.
HamiltonMasihKesulitan
Namun, di Australia pekan lalu, Verstappen dengan mudah dikalahkan oleh duo McLaren setelah Oscar Piastri menyalipnya untuk posisi kedua.
Pada satu titik, Verstappen tertinggal hingga 16 detik sebelum insiden spin Piastri dan kehadiran safety car memberinya peluang untuk menekan Norris di akhir lomba.
“Kami hanya punya beberapa hari sebelum balapan di Tiongkok, jadi saya tidak yakin seberapa banyak yang bisa kami temukan dan perbaiki dalam waktu singkat ini,” ujar Verstappen, yang tengah memburu gelar juara dunia kelima berturut-turut—sebuah pencapaian yang sebelumnya hanya diraih oleh Michael Schumacher.
Verstappen juga memenangkan sprint race di Tiongkok tahun lalu setelah menyalip Lewis Hamilton yang saat itu masih membela Mercedes.
Kini membela Ferrari, debut Hamilton bersama tim asalItalia tersebut berakhir mengecewakan. Juara dunia tujuh kali itu mengkritik mobilnya yang menurutnyajauh lebih buruk dari ekspektasi setelah finis di posisi ke-10.
Hamilton dan rekan setimnya, Charles Leclerc, juga mengalami strategi yang kurang optimal ketika dibiarkan terlalu lama di lintasan dengan ban slick saat hujan kembali turun. Keduanya kini sadar bahwa mereka harus segera mengejar ketertinggalan.
“McLaren dan Red Bull punya kecepatan yang luar biasa, jadi ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Tapi kami akan bekerja keras. Saya menantikan untuk kembali ke mobil di Tiongkok,” ujar Hamilton.
Hamilton memegang rekor kemenangan terbanyak di Shanghai, dengan enam kemenangan—dua kali bersama McLaren padatahun 2008 dan 2011, serta empat kali bersama Mercedes pada tahun2014-2015, 2017, dan 2019.
Leclerc pun mengakui kesulitan yang dihadapi Ferrari. “Kami kecewa, tapi bagusnya kami akan kembali ke mobil dalam beberapa hari di Tiongkok. Ini adalah proses peningkatan yang terus berlanjut,”ujarnya.
Mercedes, yang memenangkan enam balapan di Shanghai antara 2012 dan 2019, menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di Melbourne, di mana George Russell finis ketiga dan Kimi Antonelli menempati posisi keempat dalam debutnya.
Antonelli tampil paling mengesankan di antara enam pembalap rookie musim ini, dengan Oliver Bearman (Haas) menjadi satu-satunya rookie lain yang berhasil menyelesaikan balapan.
Sementara itu, Isack Hadjar mengalami kekecewaan setelah menabrakkan mobil RB-nya saat masih dalam formasi lap, sedangkan Jack Doohan dari Alpine menghantam dinding pada lap pertama. Gabriel Bortoleto (Sauber) dan Liam Lawson (Red Bull) juga gagal finis, masing-masing mundur pada lap ke-45 dan ke-46 dari total 58 lap.
Di sisi lain, Zhou Guanyu—pembalap tuan rumah di Shanghai tahun lalu saat masih membela Sauber—tak lagi memiliki kursi balap setelah didepak dari tim. Namun, para penggemar masih bisa melihat satu-satunya pembalap F1 asal Tiongkok tersebut, meski kali ini bukan di lintasan, melainkan dalam perannya sebagai pembalap cadangan Ferrari.
Berita Trending
- 1 Genjot Transisi Energi dan Ekonomi Hijau, Satgas Baru Diharapkan Jadi Game Changer
- 2 Isu DAS Ciliwung, Perlu Perbaikan dan Penataan Ulang Terutama Hulu dan Sempadan Sungai
- 3 Studi: Sakit Pada Gigi Sensitif Jangan Diabaikan Karena Dapat Kurangi Kualitas Hidup
- 4 Wapres: Warga Harus Peduli Kesehatan Diri
- 5 Kemenekraf dan Kabinet Merah Putih Dukung Animasi Indonesia
Berita Terkini
-
BMKG: Mayoritas Kota Besar Hari Ini Diperkirakan Hujan Ringan dan Berpetir
-
Tiga Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Segera Berfungsi, Ini Skema Pengoperasiannya
-
Jasa Marga Optimalkan Layanan Prima dan Berikan Stimulus Potongan Tarif Selama 8 Hari
-
Rapala Bakamla RI Bengkulu Bagikan 1000 Nasi Kotak di Bulan Ramadhan
-
Minggu Pagi Ini, Umat Hindu Gelar Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo