Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ideologi Bangsa I Mesti Ada Pemikiran Baru Menyegarkan Implementasi Pancasila

Nilai Pancasila Makin Tergerus

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Smposium tersebut dihadiri oleh 200 peserta dengan menghadirkan pembicara dari berbagai elemen diantaranya; Gubernur Lemhanas, Agus Widjojo, dan Anggota Satuan Tugas Khusus BPIP Romo Benny Susetyo. Kemudian pada malam harinya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Gubenur Sumatera Barat Irwan Prayitno turut berkontribusi menyampaikan pemikirannya. Anggota Satuan Tugas Khusus BPIP Romo Benny Susetyo memandang kualitas UU yang dihasilkan DPR dan pemerintah selama ini belum benar-benar sinergis dengan nilai-nilai Pancasila.

Ia berpendapat, salah satu penyebabnya yakni masih kurangnya kualitas wakil rakyat di parlemen yang disebabkan kepada sistem demokrasi elektoral berbiaya tinggi. "Kalau dilihat, demokrasi itu lebih seperti pasar bebas sehingga tidak ada ideologis. Makanya demokrasi kita lebih kepada kepentingan pasar," ungkapnya.

Demokrasi pasar bebas yang dimaksud Romo Benny yakni tidak adanya ideologi yang secara jelas menjadi pegangan partai politik dalam menjalankan demokrasi. Seperti, jelang Pemilu 2019, partai politik banyak mencomot tokoh-tokoh terkenal semacam artis-artis, pesohor, pengusaha yang secara kualitas belum ada pengalaman dalam berpolitik, namun karena ketenaran dan kemapanannya mereka direkrut partai sehingga yang terpenting nilai jual partai meningkat.

Instrumen Hukum

Sementara Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo berpendapat bahwa nilai-nilai Pancasila seharusnya juga dibina lewat instrumen hukum tidak tertulis yang dihidupkan di masyarakat. Agus menjelaskan bahwa penanaman nilai Pancasila di masyarakat terlalu bergantung pada berbagai produk hukum tertulis.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top