Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Niat Masyarakat Menerapkan Pola Makan Berkelanjutan Cenderung Rendah

Foto : ISTIMEWA

Indeks keinginan

A   A   A   Pengaturan Font

"Ini adalah sikap dan niat atau intensi yang konsisten dengan salah satu sustainable eating index yaitu 'cut the waste' atau mengurangi kecenderungan membuang sisa makanan," ucapnya.

Survei juga menyoroti mayoritas orang Indonesia yang secara tegas menyatakan sangat setuju untuk menyimpan kelebihan makanan yang biasanya sering terjadi pada saat buka puasa. Kelebihan ini selanjutnya akan dikonsumsi untuk sahur. Indeks intensi ini sangat dominan sehingga bisa diinterpretasikan bahwa responden yang berpuasa akan memilih untuk tidak banyak food waste selama puasa.

Responden menyatakan akan banyak minum air putih dan atau air mineral dibandingkan minuman manis, bersoda, dan minuman mengandung kalori tinggi dikategorikan sebagai tidak berkelanjutan. Minuman ini selain mengakibatkan potensi risiko kesehatan juga asupan minuman manis atau mengandung gula tinggi terkait dengan pengolahan yang tidak berkelanjutan juga.

Menurut Ray ada beberapa aspek kunci yang menyebabkan indeks perilaku makan berkelanjutan menjadi rendah. Ada korelasi antara ketersediaan dan stok bahan pangan serta akses dan kemampuan membeli bahan pangan dengan total indeks keinginan berperilaku makan berkelanjutan dengan kekuatan korelasi sedang.

"Artinya responden khawatir kalau berniat mengganti kebiasaan makan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan tetapi nanti stok ikan atau sayur atau pangan ramah lingkungan malah tidak bisa tersedia dan bahkan mungkin harga akan lebih mahal saat bulan puasa," ungkap Ray yang sering memberi edukasi di Instagram @ray.w.basrowi
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top