Ngujo Roso, Kritik Bebas Segala Ikatan ala Gatot Eko Cahyono
Karikatur
"Kartu saya adalah kebebasan dalam berimajinasi," kata Gatot. "Dari imajinasi itulah saya saya seperti menemukan suatu nilai dalam menggali ide kreatif," lanjutnya.
"Dia sangat mengenali dan menguasai praktik 'guyon parikeno,' melalui goresan yang menampilkan kepingan adegan, interaksi antar manusia yang menghadirkan komika bernuansa komedi terkadang juga tragedi," kata seniman Butet Kartaredjasa.
Ia menilai masa proses kreatif Gatot yang dimulai sejak zaman Orde baru yang represif dan mentabukan kritik, membuat kritik yang dilakukan penuh kehati-hatian, dan waspada karena bermodal kecemasan oleh pluit Menteri Penerangan ketika itu.
"Saat itu hampir semua tukang tukang kritik mengalami hal serupa. Jadinya jejak karya Gatot mengisyaratkan cara berbahasa yang selalu mengeram sarkasme. Yang keras dan vulgar disembunyikan dalam kelembutan budaya Jawa. Terkadang simbolik. Kali lain diimajinasikan dengan metafora," lanjutnya.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya