Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ngeri! Dihantui Kekalahan, Rusia Siap Gunakan Senjata 'Naga' Lawan Ukraina

Foto : Istimewa

Senjata penyembur api berat TOS-1A

A   A   A   Pengaturan Font

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina terus berlangsung sejak Februari lalu. Kini, pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan dan berhasil menerobos garis pertahanan Rusia di wilayah Kharkiv.

Angkatan Darat Ukraina juga berhasil mengusir ribuan pasukan Moskow ke kota Izium, pintu gerbang Donbas.

Presiden Rusia Vladimir Putin para komandannya dianggap menghadapi penghinaan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya. Moskow dinilai ingin menghentikan momentum Kyiv.

Dibayangi kekalahan, Rusia disebut akan mempertaruhkan kekuatannya dengan menggunakan penyembur api berat TOS-1A. Adapun senjata ini seperti naga yang menyemburkan api, dan merupakan senjata termobarik yang mampu menyebabkan kehancuran dan pembantaian yang signifikan.

Jenis amunisi ini melepaskan awan besar gas yang mudah terbakar dan menyebabkan ledakan besar. TOS-1A mampu menghasilkan suhu hingga 3.000 derajat celcius dan secara harfiah dapat menguapkan tubuh manusia.

TOS-1A biasanya digunakan untuk membersihkan bangunan, bunker, dan benteng lainnya. Rusia menyebut senjata penyembur api itu menjamin kekalahan musuh.

"Senjata ini dianggap yang paling mengerikan, tidak ada bandingannya di negara mana pun di dunia," kata seorang sumber kepada kantor berita Rusia, RIA FAN, dikutip dari media Inggris, Express, Selasa (13/9).

"Amerika bahkan mencoba untuk melarangnya, tetapi bukan karena itu benar-benar senjata pemusnah massal, tetapi karena Amerika tidak bisa melakukan hal seperti itu," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan, pasukan negaranya berhasil merebut kembali 2.000 kilometer (km) wilayahnya. Lebih lanjut, Zelensky menyebut tentara Rusia melarikan diri dari serangan balasan yang diluncurkan Angkatan Darat Ukraina.

"Untuk saat ini, sejak awal September, sekitar 2.000 kilometer telah dibebaskan," kata Zelensky, dikutip dari AFP, Senin (12/9).

Kini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskymenjanjikan "kemenangan" kepada rakyatnya. Pernyataan tersebut dilontarkan Zelensky saat berkunjung ke Izyum, kota yang belum lama ini direbut kembali olehUkrainadari pasukanRusia.

"Bendera biru-kuning kami sudah berkibar di Izyum yang tidak diduduki. Dan itu akan terjadi di setiap kota dan desa Ukraina," kata Zelensky, dikutip dariAFP, Jumat (16/9).

"Ukraia sedang bergerak ke arah kemenangan," tambahnya.

Dalam foto-foto yang dibagikan oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, terlihat Zelensky, tengah mengenakan pakaian hijau tua dan dikelilingi oleh pengawalnya. Dia juga berfoto selfie dengan warga sipil.

Ukraina mengklaim telah merebut kembali wilayah Kharkiv. Zelensky juga berjanji untuk merebut kembali Krimea. Khususnya, Semenanjung Krimea dianeksasi oleh pasukan Rusia pada tahun 2014.

"Itu adalah pergerakan tentara kami yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ukraina sekali lagi berhasil melakukan apa yang menurut banyak orang tidak mungkin," tutur Zelensky.

Pasukan Ukraina telah merebut kembali sekitar 8.500 kilometer persegi wilayah dari penjajah sejak awal bulan ini, kata Wakil Menteri Luar Negeri Ganna Maliar.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top