Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Meski Libur Panjang, Sekuritas Yakin Mampu Menarik Investor

NFC Lepas 166,66 Juta Saham IPOKoran

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT NFC Tbk akan melepas saham ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan 166,66 juta saham baru atau setara dengan 25,0 persen dari modal disetor setelah IPO. Harga IPO dibandrol berkisar antara 1.500-2.000 rupiah per saham.

Dengan begitu dana yang diincar dari IPO antara 250-333,33 miliar rupiah. Komisaris Utama NFC Indonesia, Suryandy Jahja, mengatakan NFC menempatkan IPO sebagai strategi awal untuk mempercepat perkembangan usaha Perseroan menjadi digital exchange hub terbesar di Indonesia. Tujuannya agar Perseroan dapat berperan penting dalam keseharian gaya hidup masyarakat Indonesia yang tech-savvy.

"Dana yang diperoleh melalui IPO, Perseroan berencana untuk menggunakan 60 persen untuk modal kerja, 30 persen untuk beragam investasi digital termasuk perkembangan TI, dan 10 persen sisanya untuk investasi pada sumber daya manusia," ungkap dia di Jakarta, pekan lalu (8/6). Adapun masa penawaran awal dilakukan mulai 8-21 Juni 2018.

Bertindak sebagai penjamin emisi efek yakni PT Kresna Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas. Direktur Utama PT Kresna Sekuritas, Octavianus Budiyanto, menuturkan meski ada libur panjang, pihaknya masih optimistis penawaran ini akan menarik bagi investor.

Bagaimanapun ketika libur bukan berarti audiens hilang dan tidak melakukan aktivitas apapun. Di samping itu pasar global masih tetap beraktifitas. "Kami yakin penawaran ini akan berjalan meski terpotong libur Lebaran," ucap dia. Perusahaan juga telah memberikan penjatahan, 60 persen saham untuk investor lokal, dan 40 persen saham dijual untuk investor asing.

Suryandy menambahkan, pihaknya sangat yakin penawaran ini sama sekali tidak akan bermasalah, dan permintaan pasti akan masuk signifikan. Pasalnya, selain memiliki anchor buyer, perusahaan juga telah mendapat penawaran dari banyak investor baik asing dan lokal. "Tapi kami akan prioritaskan investor lokal," ucap dia.

Big Data

Direktur Utama NFC Indonesia, Abraham Theofillus, menambahkan pasca IPO, NFC akan makin serius menggarap bisnis perusahaan untuk menjadi digital exchange hub, dengan melakukan pengembangan atas empat platform bisnis, yakni bursa digital (digital exchange), bursa iklan digital, bursa platform komunikasi, media, dan hiburan.

"Saat ini perusahaan baru mengoperasikan dua lini usaha, yaitu bursa digital dan media serta hiburan," tambah dia. NFC memanfaatkan revolusi Application Programming Interface (API) memungkinkan Perseroan untuk menghubungkan dan mengoperasikan big data dari beragam lini usaha.

Dalam industri digital, perusahaan memperkenalkan NFCXC, sebuah marketplace pulsa real-time, sedangkan untuk usaha media dan hiburan, perusahaan memperkenalkan OONA TV, melalui anak usahanya PT Oona Media Indonesia, yang merupakan aplikasi hiburan TV dan video gratis. "Dengan NFCXC dan OONA TV, kami mempertegas profil NFC dalam industri digital Indonesia.

Melalui NFCXC, kami menghadirkan sebuah solusi real time untuk mengatasi masalah distribusi pulsa di pasar tradisional," tukasnya. MelaIui NFCXC, pihaknya menghadirkan solusi realtime untuk mengatasi masalah distribusi pulsa di pasar tradisional. Saat ini, distribusi pulsa seringkali mengalami ketimbangan antara ketersediaan pasokan dengan jumlah permintaan di pasar, dikarenakan mekanisme distribusi yang bersifat mingguan dan berbasis wilayah.

Melalui NFCXC, likuiditas pulsa di pasar akan terjamin. "Mengingat NFCXC adalah real-time platform, NFCXC juga membukakan akses bagi seluruh agen dan dealer untuk mendapatkan infomasi harga pulsa secara transparan," pungkasnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top