Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tata Surya

“New Horizon" Juga Mempelajari Pluto dan Transformasi Awal Tata Surya

Foto : afp/ HO / various sources
A   A   A   Pengaturan Font

Wahana antariksa antar planet New Horizons diluncurkan sebagai bagian dari New Frontiers NASA. Program yang didirikan pada 2002, memiliki misi menghasilkan kemajuan dalam pengetahuan ilmiah dan eksplorasi unsur-unsur tata surya dan sistem planet lainnya.

Dirakit oleh Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins (APL) dan Southwest Research Institute (SwRI), New Horizon yang diluncurkan pada 19 Januari 2006 menjalankan misi mempelajari Pluto, Sabuk Kuiper, dan transformasi tata surya awal.

Selain Pluto wahana memiliki misi sekunder untuk terbang dan mempelajari satu atau lebih objek Sabuk Kuiper (KBO) lainnya pada dekade berikutnya. Ketika diluncurkan dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral dengan roket Atlas V, wahana ini langsung menuju lintasan pelepasan Bumi dan Matahari dengan kecepatan sekitar 58.500 kilometer per jam. Prestasi ini menjadikannya sebagai objek buatan manusia tercepat yang pernah diluncurkan dari Bumi.

Setelah pertemuan singkat dengan asteroid 132524 APL, New Horizons melanjutkan perjalanan ke Jupiter, melakukan pendekatan terdekatnya pada 28 Februari 2007, pada jarak 2,3 juta kilometer. Lintasan Jupiter memberikan bantuan gravitasi yang meningkatkan kecepatan jelajah, memungkinkan pengujian umum kemampuan ilmiah, mengembalikan data tentang atmosfer planet, bulan, dan magnetosfer.

Sebagian besar perjalanan pasca-Jupiter dihabiskan dalam mode hibernasi untuk melestarikan sistem di dalam wahana, kecuali untuk pemeriksaan tahunan singkat. Pada 6 Desember 2014, New Horizons kembali online untuk pertemuan Pluto, dan pemeriksaan instrumen dimulai. Pada 15 Januari 2015, wahana luar angkasa tersebut memulai fase pendekatannya ke Pluto.

Pada 14 Juli 2015, wahana itu terbang 12.500 kilometer di atas permukaan Pluto, yang pada saat itu berjarak 34 AU dari Matahari. Hal ini menjadikannya wahana luar angkasa pertama yang menjelajahi planet kerdil tersebut.

Tanggal 25 Oktober 2016, setelah menyelesaikan terbang lintasnya ke Pluto, wahana bermanuver untuk terbang melintasi objek Sabuk Kuiper 486958 Arrokoth yang kemudian dijuluki Ultima Thule, pada 1 Januari 2019, dengan jaraknya 43,4 astronomical unit (AU).

NASA kemudian mengumumkan akan memperpanjang operasi New Horizons sampai wahana luar angkasa tersebut keluar dari Sabuk Kuiper, yang diperkirakan akan terjadi antara 2028 dan 2029. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top