Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem

Nelayan dan Wisatawan Waspadai Gelombang Tinggi

Foto : ANTARA/HO-Mansur

Nelayan pesisir selatan Provinsi Banten memilih tidak melaut akibat gelombang tinggi disertai angin kencang.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Wisatawan dan nelayan diminta mewaspadai gelombang tinggi Perairan Selatan, Provinsi Banten guna menghindari kecelakaan laut. Pengingatan ini disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, Selasa (17/5).

"Peluang gelombang tinggi di Perairan Selatan Banten berkisar dua sampai empat meter," kata Febby. Informasi ini berdasarkan laporan BMKG. Masyarakat pesisir, wisatawan, dan nelayan tradisional harap tetap mewaspadai gelombang tinggi Perairan Banten selatan.

Maka, BPBD Lebak mengimbau wisatawan dan nelayan juga masyarakat setempat agar waspada gelombang tinggi tersebut agar tidak timbul korban jiwa. "Kami sudah menyampaikan surat peringatan kewaspadaan kepada pengelola tempat pelelangan ikan dan pengelola wisata pesisir pantai," katanya.

Menurut Febby, peringatan kewaspadaan gelombang tinggi agar masyarakat, wisatawan hingga nelayan tidak melakukan aktivitas melaut. Sebab, gelombang hingga empat meter itu cukup membahayakan dan bisa menimbulkan korban jiwa. Dia mengapresiasi para wisatawan maupun warga dan nelayan tidak ada yang terseret gelombang tinggi Perairan Selatan.

Mereka para relawan, Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis), Balawista, TNI, Polri, Pengelola Wisata dan warga setempat selalu menyampaikan informasi juga kewaspadaan gelombang tinggi. "Kami bersama relawan juga tidak henti-hentinya menyampaikan peringatan kewaspadaan bahaya gelombang tinggi itu," ujar Febby.

Sementara itu, sejumlah nelayan TPI Tanjung Panto Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku lebih memilih tidak melaut karena gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan deras.

Cuaca buruk tersebut terjadi sejak sepekan terakhir dan cukup membahayakan.

"Kami tidak melaut dan lebih baik berkumpul bersama nelayan lain sekitar pantai sambil menunggu cuaca kembali normal, " kata Acung (50) seorang nelayan tradisional di TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top