NATO dan Russia Berunding

BRUSSEL - Delegasi dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Eropa, pada Rabu (12/1) duduk bersama dengan utusan senior Russia di markas NATO di Brussels, Belgia. Pertemuan ini digelar dengan harapan agar hubungan diplomatik yang dihidupkan kembali bisa mencegah ancaman konflik di perbatasan Ukraina.

Pada awal pertemuan, kedua belah pihak tetap mempertahankan argumentasinya sehingga jalannya perundingan NATO-Russia diliputi ketegangan apalagi mengingat saat ini ada sekitar 100.000 tentara Russia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina.

Barat tetap membela kebijakan pintu terbuka NATO terhadap calon anggota masa depan seperti Ukraina dan Georgia, sementara Moskwa menuntut jaminan yang tegas agar aliansi NATO tidak akan berkembang lebih jauh ke wilayahnya.

Pengerahan pasukan besar-besaran Russia di sekitar Ukraina telah memaksa Washington DC untuk berunding dengan Moskwa untuk menghindari kekhawatiran akan konfrontasi militer habis-habisan. Oleh karenanya kedua belah pihak pada Rabu menghidupkan kembali Dewan NATO-Russia, sebuah forum pertemuan yang vakum sejak 2019.

"Ini adalah kesempatan yang tepat untuk berdialog di saat kritis bagi keamanan Eropa. Ketika ketegangan memuncak, akan lebih penting bagi kita untuk duduk di meja yang sama dan menuntaskan kekhawatiran kita," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dihadapan para utusan.
Halaman Selanjutnya....