Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

NASA Selidiki Dampak Kehidupan Ruang Angkasa Jangka Panjang Bagi Astronaut

Foto : Dok. NASA

Salah satu eksperimen NASA.

A   A   A   Pengaturan Font

Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA) akan menyelidiki bagaimana dampak tinggal dalam waktu yang lama di ruang angkasa bagi tubuh manusia. Hal ini dilakukan mengingat rencana NASA untuk kembali mengirimkan manusia ke Bulan melalui Artemis, dan juga Mars suatu saat nanti.

Melalui eksperimen Complement of Integrated Protocols for Human Exploration Research (CIPHER), astronaut yang kini terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dapat menjadi sukarelawan untuk serangkaian eksperimen yang bertujuan untuk membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut. Sebagai informasi, CIPHER adalah studi pertama yang mengintegrasikan berbagai tindakan fisiologis dan psikologis. Cherie Oubre yang merupakan ilmuwan proyek CIPHER menjelaskan eksperimen ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk menilai respon manusia secara keseluruhan terhadap waktu yang dihabiskan di luar angkasa.

"Semakin banyak astronot pergi ke luar angkasa melalui Artemis dan program lainnya, kami berharap dapat belajar lebih banyak tentang bagaimana berbagai sistem tubuh, seperti jantung, otot, tulang, dan mata, beradaptasi dengan penerbangan ruang angkasa jangka panjang," ujar Oubre.

Melalui CIPHER, astronot akan berpartisipasi dalam 14 studi terpadu yang disponsori oleh NASA dan lembaga mitra internasional. Untuk mendapatkan hasil yang berarti, para ilmuwan CIPHER akan mempelajari hingga 30 astronot, yang akan dikelompokan dalam tiga kategori berdasarkan durasi misi ruang angkasa mereka. Kelompok durasi pendek kurang dari 3,5 bulan di ruang angkasa, kelompok standar antara 3,5 hingga delapan bulan di ruang angkasa, dan yang paling panjang lebih dari delapan bulan di ruang angkasa.

Studi ini akan memantau kesehatan astronot sebelum, selama, dan setelah misi mereka, dan bersama-sama membahas lima tema.

Selain menjawab pertanyaan penelitian yang penting untuk setiap studi, CIPHER mengambil pendekatan terintegrasi, di mana data di seluruh investigasi CIPHER akan dievaluasi untuk mengidentifikasi pola dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap durasi yang lama di luar angkasa. Misalnya, apakah perubahan pada berbagai sistem tubuh meningkat secara menyeluruh setelah sejumlah waktu tertentu dihabiskan di ruang angkasa atau apakah perubahan dalam satu sistem menandakan perubahan di sistem lainnya.

"CIPHER adalah pendekatan seluruh tubuh untuk mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan penerbangan luar angkasa. Wawasan yang diperoleh melalui CIPHER mungkin menjadi kunci untuk memungkinkan manusia tetap sehat saat menjelajahi Bulan, Mars, dan seterusnya," kata Oubre.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top