Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

NASA Manfaatkan Citra Satelit untuk Melacak Penyusutan Lahan Basah

Foto : NASA

Satelit Landsat.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, daerah lain justru melaporkan pertambahan ukuran lahan basah. Cekungan Atchafalaya memperoleh 87 kilometer persegi tanah baru. Begitu juga dengan di muara Sungai Mississippi yang memperoleh 112 kilometer persegi lahan basah baru di daerah yang dikenal sebagai "Delta Kaki Burung".

Daniel Jensen, penulis utama dan peneliti pascadoktoral di Jet Propulsion Laboratory NASA, menjelaskan memahami pemulihan lahan basah sangat penting karena Delta Sungai Mississippi, seperti banyak delta dunia, mendorong ekonomi lokal dan nasional melalui pertanian, perikanan, pariwisata, dan perkapalan. Hal itulah yang coba dicapai NASA melalui misi Delta-X.

"Tetapi fakta bahwa tanah telah diperoleh di beberapa tempat menunjukkan bahwa, dengan upaya restorasi yang cukup untuk memperkenalkan kembali pasokan air tawar dan sedimen, kita dapat melihat beberapa pemulihan lahan basah di masa depan," kata Daniel Jensen, penulis utama dan peneliti pascadoktoral di Jet Propulsion Laboratory NASA.

Masa depan lahan basah dan masyarakat pesisir terkait dengan perubahan iklim, sehingga pengelolaan yang berkelanjutan sangat penting. Dengan menyimpan sisa tanaman yang membusuk di tanah dan akar, lahan basah bertindak sebagai penyerap "karbon biru", mencegah beberapa gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana terlepas ke atmosfer. Ketika vegetasi mati, tenggelam, atau gagal tumbuh kembali, lahan basah tidak dapat lagi menyerap karbon di dalam tanah dan vegetasi. NASA menyebut menyusutnya luas lahan basah saat ini di pesisir Louisiana, kemungkin telah menurunkan tingkat penyerapan karbon mungkin hingga 50 persen dari perkiraan tahun 2013.

Atas dasar itu, tim peneliti Delta-X menggunakan penginderaan udara dan pengukuran lapangan perubahan air, vegetasi, dan sedimen dalam menghadapi kenaikan permukaan laut. Mereka juga memanfaatkan catatan akresi berbasis darat dari Sistem Pemantauan Referensi Pesisir Louisiana untuk memperkirakan jumlah sedimen mineral dari piksel air dalam citra Landsat dan bahan organik dari piksel darat.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top