Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

NASA Deteksi Titik Pemancar Gas Metana di Luar Angkasa

Foto : AFP/Gregg Newton
A   A   A   Pengaturan Font

Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi lebih dari 50 titik di seluruh dunia yang memancarkan metana dalam jumlah besar. Gas rumah kaca ternyata 80 kali lebih efektif dalam memerangkap panas daripada karbon dioksida.

WASHiNGTON DC - Sebuah instrumen yang dikembangkan oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 50 titik di Bumi yang memancarkan tingkat gas metana dalam jumlah yang sangat besar. Beberapa diantaranya telah diketahui sebelumnya, sementara lainnya baru saja ditemukan.

Ilmuwan NASA merancang perangkat yang disebut spektrometer pencitraan, untuk mempelajari bagaimana partikel debu di udara dapat memengaruhi perubahan iklim.

Studi NASA, yakni Investigasi Debu Mineral Permukaan Bumi (EMIT), dapat membantu para ilmuwan menentukan apakah partikel debu di berbagai belahan dunia ini cenderung menangkap atau justru menangkal panas dari matahari, di mana hal itu berkontribusi pada pemanasan atau pendinginan planet ini.

Namun, instrumen yang dipasang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Juli lalu itu juga dapat menunjukkan kemampuannya mendeteksi keberadaan tingkat gas metana di luar angkasa.

Kate Calvin, ilmuwan utama dan penasihat iklim senior di NASA, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa studi EMIT ini mampu mendeteksi gas metana tambahan yang menawarkan peluang luar biasa untuk mengukur dan memantau gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top