Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Rohingya

Myanmar Tolak Gencatan Senjata

Foto : REUTERS/Danish Siddiqui

Seorang pria pengungsi warga Rohingya bersama saudarinya, menerobos hutan dalam keadaan hujan hujan di perbatasan Myanmar-Bangladesh, Jumat (8/9).

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Pemerintah Myanmar pada Minggu (10/9) menyatakan menolak gencatan senjata yang dinyatakan oleh kelompok pemberontak Muslim Rohingya. Akibat pertikaian antara pemberontak dengan pasukan militer Myanmar di Negara Bagian Rakhine, ratusan ribu warga Rohingya harus melarikan diri ke perbatasan Myanmar-Bangladesh.

PBB menyebut selama dua pekan ini sudah 294 ribu warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh, dan masih ribuan lagi yang tertinggal di Rakhine, mencoba mengungsi ke Bangladesh.

"Kami tak mau bernegosiasi dengan teroris," kata juru bicara Aung San Suu Kyi yang merupakan pemimpin de facto Myanmar, lewat Twitter.

Pertikaian di Rakhine semakin membara setelah pada 25 Agustus lalu, pemberontak yang menamakan diri mereka Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi dan pangkalan militer Myanmar di perbatasan.

ARSA menyatakan gencatan senjata selama sebulan penuh terhitung mulai Minggu kemarin. "ARSA menyerukan pada semua pihak yang peduli agar melanjutkan bantuan kemanusiaan bagi semua korban tanpa memandang latar belakang etnik maupun agama saat periode gencatan senjata," demikian pernyataan ARSA.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top