
Muncul Lagi, Bjorka Janji Beri Kejutan dalam Waktu Dekat
Peretas Bjorka.
Foto: IstimewaPeretas atau hacker Bjorka kembali membawa informasi mengejutkan. Melalui grup Telegram Bjorkanism, ia berjanji akan memberikan kejutan dalam waktu dekat.
"Akan ada kejutan dalam waktu dekat," tulis Bjorka pada Selasa (20/9).
Namun, Bjorka tak memberikan detail mengenai kejutan apa yang dirinya maksud. Melalui unggahan terbarunya, Bjorka hanya mengklarifikasi bahwa ia tak memiliki akun Twitter baru selain @bjorkanesian.
Bjorka pun memastikan ia tak punya akun media sosial lain, mengingat banyak akun Instagram, Twitter, TikTok bahkan Youtube yang mengaku-ngaku dirinya. Bjorka pun menegaskan bahwa semua akun media sosial itu palsu.
"Sejak akun Twitter terakhir saya (@bjorkanesian) diblokir, sampai sekarang, saya tidak punya akun Twitter apa pun. Jadi jika ada akun yang menggunakan nama saya, maka itu adalah akun palsu," tulis Bjorka di grup Telegram, Selasa (20/9).
Hacker Bjorka juga mengaku tak pernah membuat video di kedua platform tersebut.
"Saya tak pernah punya akun Instagram ataupun TikTok, atau juga membuat video bodoh. F*** orang-orang bodoh yang membuat video aneh dan mengaku menjadi saya," tambahnya.
Sebelum lama menghilang, Bjorka sempat mengkritik penangkapan seorang pemuda bernama Mohamad Agung yang tentu saja diklaimnya bukan dirinya.
"Lol (ungkapan tertawa), Pemerintah Indonesia merasa mereka telah mengidentifikasi ku berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer yang memberi layanan palsu ke pemerintah Indonesia," tulis Bjorka pada Kamis (15/9).
Bjorka lantas menyalahkan aksi penangkapan itu kepada Dark Tracer yang disebutnya memberi informasi palsu kepada pemerintah.
"Anak ini (pemuda Madiun-red) sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, adalah dosa kalian memberikan informasi yang salah kepada para idiot," tulisnya di forum itu.
Sebagai informasi, Dark Tracer sendiri sendiri adalah platform yang sering memberikan informasi tentang dark web termasuk kebocoran data.
Kini Mohamad Agung dijerat dengan UU ITE dengan tuduhan membantu hacker Bjorka, terkait pengakuan dirinya bahwa Bjorka membeli channel Telegramnya seharga 100 dolar AS.
Berita Trending
- 1 Cuan Ekonomi Digital Besar, Setoran Pajak Tembus Rp1,22 Triliun per Februari
- 2 Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas bisa Diakses Semua Warga
- 3 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 4 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
Berita Terkini
-
Ini Klasemen Sementara Liga Italia Usai Venezia Tahan Imbang Napoli, Jay Idzes Main Penuh
-
Pencarian WNA Hanyut di Pantai Nyang-Nyang Dilanjutkan Besok
-
Marquez Makin Percaya Diri Rebut Podium MotoGP Argentina 2025
-
Karantina Kepri pastikan kualitas ikan anggoli diekspor ke Amerika
-
Sekolah SUP Tingkatkan Prestasi Olahraga Dayung di Sulut