Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mulailah Startup dengan Pasar Kecil

A   A   A   Pengaturan Font

Di masa pandemi, perusahaan rintisan sering disebut sebagai salah satu konsep bisnis yang mampu bertahan karena jeli melihat perubahan. "Covid-19 banyak tantangan. Pendiri startup mengatasinya dengan ketangkasan, inovasi dan ketangguhan," kata Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, saat jumpa pers virtual Google Startup Accelerator, Kamis.

Startup dinilai memberikan ide-ide yang segar dalam menjawab masalah yang muncul, apalagi di masa pandemi ini, perusahaan rintisan juga dituntut untuk bisa bergerak lebih cepat.

Berbicara di acara yang sama, CEO Hacktiv8 Indonesia, Ronald Ishak, salah satu peserta program Google Startup Accelerator di Asia Tenggara, menyarankan kepada orang-orang yang ingin memulai startup agar membuat tim yang tepat.

"Mulailah dengan orang-orang yang tepat," kata Ronald. Setelah itu, startup harus mengetahui produk atau layanan seperti apa yang diinginkan konsumen. Hal yang penting untuk dilakukan menurut Ronald adalah buat pengeluaran sekecil mungkin.

"Kebanyakan startup gagal karena tidak mampu melakukan sesuatu dari ketiga hal itu," kata Ronald. CEO Kata.ai, Irzan Raditya, memberikan pandangan yang berbeda bagi mereka yang ingin membangun startup. Carilah niche atau ceruk dan mulai dengan pasar yang kecil.

"Tapi, selalu prioritaskan untuk menyasar pasar yang besar," kata Irzan. Startup juga harus menemukan satu masalah utama, atau besar, untuk dipecahkan. Strategi untuk memecahkan masalah tersebut bisa berubah seiring dengan waktu berjalan, tren maupun persaingan di pasar.

"Tapi, temukan masalah besar untuk dipecahkan," kata Irzan. Setelah itu, startup bisa fokus menemukan produk yang cocok dengan pasar melalui validasi ke pengguna. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top