Muguruza Akhiri Penantian Panjang Spanyol
Hasil ini juga membuat Muguruza menjadi petenis wanita Spanyol pertama yang mampu merengkuh gelar Wimbledon dalam 23 tahun terakhir. Dia mengikuti jejak Conchita Martinez yang menjadi juara pada 1995.
Bagi Venus, kekalahan telak itu menjadi peringatan tentang masa depannya. Juara lima kali itu menang terakhir di All England Club pada 2008. Dia berupaya menjadi petenis wanita tertua yang memenangkan grand slam di era profesional dan paling senior untuk meraih kemenangan di lapangan rumput Wimbledon sejak 1908.
Setelah didiagnosis dengan sindrom Sjogren, penyakit yang menyebabkan kelelahan dan nyeri sendi, pada tahun 2011, membuat rangkingnya merosot menjadi 103. Meski demikian kebangkitannya tahun ini masih sangat mengesankan.
Takluk dari Muguruza memastikan kekalahan grand slam kedua pada 2017, setelah dia juga ditundukkan oleh saudara perempuannya di Australia Terbuka. "Dia bermain tenis di level teratas. Jadi saya harus memberinya pujian karena memainkan pertandingan yang lebih baik," ujar Venus.
Setelah menerima piring Rosewater (penghargaan juara), Muguruza ditanya apakah dia punya pesan untuk pelatihnya Sam Sumyk, yang absen karena istrinya sedang hamil. Dia memegang piring yang berkilauan tinggi-tinggi dan berkata, "Ini dia."
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya