Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Massal l 1 April MRT Beroperasi secara Komersial

MRT Belum Kantongi Pergub

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Moda Raya Terpadu (MRT) Tunggu Pergub DKI Jakarta untuk beroperasi pada 1 April mendatang

JAKARTA - Moda Raya Terpadu siap untuk memulai operasional MRT secara komersial mulai 1 April 2019. Namun, H-2, PT MRT masih menunggu Peraturan Gubernur dari Anies Baswedan untuk bisa memulai MRT.

Direktur Utama PT MRT, William Sabandar mengatakan persiapan MRT jelang operasional komersial sudah memasuki tahap final, semua kekurangan yang didapat dari respons publik saat uji coba satu per satu mulai dipenuhi.

"Kita akan keluarkan prosedur terkait dengan ticketing ini bagaimananya. Nanti juga akan ditempelkan di depan-depan tiket. Ada staf-staf kita bakal bantu," kata William, di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (29/3)

Untuk menjalani hari pertama operasional komersial, PT MRT menunggu Peraturan Gubernur (Pergub) dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang mengatur tentang tarif dan operasional MRT.

"Keputusan pemerintah tentang ticketing, seperti diketahui harga tiket ini sudah diputuskan harganya. Jadi, mudah-mudahan di hari-hari ini ada Peraturan Gubernur. Setelah itu terbit, kita siap operasi komersial 1 April nantinya," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, untuk menerbitkan Pergub harus ada surat dari DPRD. Saat ini dia masih menunggu surat itu. "Nanti begitu surat dari dewan ada, kami buat Pergub-nya," kata Anies

Seperti diketahui, MRT akan segera beroperasi secara komersil pada Senin, 1 April 2019. Mulai tanggal itu penumpang akan dikenakan tarif rata-rata MRT 10.000 rupiah dengan rincian 3.000 rupiah saat tap in pertama dan bertambah 1.000 rupiah di setiap stasiun. Ada pun tarif dengan rute terjauh (Lebak Bulus-Bundaran HI) adalah 14.000 rupiah.

Fasilitas MRT

Sementara itu, seluruh fasilitas disabilita Moda Raya Terpadu (MRT) telah berfungsi normal bahkan saat jam-jam sibuk.

Seluruh fasilitas khusus disabilitas seperti lift, toilet, tacktile block dan lampu peringatan telah berfungsi dengan baik. "Toilet disabilitas hanya dibuka jika ada penyandang disabilitas yang mau menggunakan toilet," kata seorang petugas kebersihan di Stasiun MRT Sudirman.

Selain toilet, fasilitas khusus disabilitas lainnya adalah lift, tacktile block dan lampu peringatan.

"Lift ini bisa digunakan untuk umum, tetapi diprioritaskan bagi penyandang disabilitas, dan ketika penyandang disabilitas keluar dari lift ini sudah ada tactile block, sehingga penyandang tunanetra bisa mengikuti lantai khusus untuk membantu mereka berjalan dan berhenti, dan tersedia juga lampu peringatan untuk membantu tuna rungu, sehingga mereka bisa mengetahui kapan pintu kereta akan menutup atau terbuka," kata salah satu petugas MRT.

Di dalam kereta, penyandang disabilitas juga disediakan kursi khusus, tempat khusus, dan pegangan khusus yang lebih rendah.

"Kalau di dalam keretanya penyandang disabilitas sudah disediakan tempat khusus yang lantainya lebih gelap, kursi khusus yang berwarna lebih gelap, dan pegangan tangan khusus yang lebih rendah, dan juga sudah disediakan tempat khusus untuk pengguna kursi roda," kata petugas MRT tersebut.

Namun untuk saat ini belum tersedia akses yang bisa menghubungkan dari moda transportasi satu ke transportasi lain.

"Kalau yang langsung terhubung memang belum ada, harus jalan dulu, tapi jarak dari stsiun ke halte juga tidak terlalu jauh," kata petugas keamanan
emh/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top