Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

MPASI Fortifikasi Dapat Menjadi Alternatif Pencegahan Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Foto : istimewa

anemia anak

A   A   A   Pengaturan Font

Ia menjelaskan, pada penelitian Ringoringo pada bayi berusia 0 - 12 bulan di Kalimantan Selatan menemukan insidens ADB sebesar 47,4 pesen. Insidens ADB pada penelitian ini cenderung lebih tinggi pada bayi yang lahir dari ibu dengan anemia dibandingkan ibu tanpa anemia.

Lebih jauh ia menerangkan, zat besi merupakan salah satu zat gizi penting untuk perkembangan janin, bayi, dan anak, terutama pada perkembangan otak. Defisiensi zat besi mengakibatkan gangguan perkembangan psikomotor dan fungsi kognitif, khususnya fokus dan daya ingat.

Pada umur janis 3-6 bulan di dalam kandungan, bayi mendapatkan asupan zat besi dari ibunya yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi bayi sampai 4 - 6 bulan pertama setelah kelahirannya. Bayi yang lahir cukup bulan dan mendapat ASI eksklusif tidak memerlukan suplementasi zat besi.

Ketika bayi mencapai usia 4 - 6 bulan, cadangan zat besi mulai habis sedangkan kebutuhan zat besi makin meningkat sehingga menyebabkan bayi lebih rentan untuk mengalami defisiensi besi. Kebutuhan zat besi pada bayi berusia 6 - 11 bulan yaitu 11 mg/hari dimana 97% dari kebutuhan ini harus dipenuhi dari MPASI.

Ibu dapat memberikan MPASI rumahan maupun MPASI fortifikasi komersial yaitujenis makanan pendamping ASI yang telah melalui proses penambahan nutrisi.Memang kelebihan MPASI rumahan adalah rasa yang beraneka-ragam dan biaya yang murah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top