Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Motivasi Pelajar Jadi Agen Tanggap Bencana

Foto : jatengprov.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memotivasi para pelajar di Kabupaten Banjarnegara dan daerahnya lainnya untuk menjadi agen tanggap bencana di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

"Kami dorong aktivitas seperti pendidikan kebencanaan untuk pelajar ini dilakukan lagi. Kami ajak mereka untuk peduli, kemudian mereka bisa melakukan sesuatu dan bisa menjadi agen untuk membantu menjelaskan tentang mitigasi bencana," kata Gubernur Ganjar pada kegiatan Gubernur Mengajar di SMK Negeri 1 Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Senin (25/7).

Selain itu, Gubernur Jateng itu juga mengajak para pelajar menciptakan alat atau aplikasi peringatan dini bencana khusus bagi penyandang disabilitas.

Ganjar menjelaskan, Kabupaten Banjarnegara dipilih sebagai lokasi pendidikan kebencanaan pelajar karena termasuk salah satu daerah yang cukup rawan bencana seperti bencana tanah longsor, tanah bergerak, hingga gas beracun.

Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo, di daerahnya tercatat ada 99 desa rawan bencana tinggi.

Oleh karena itu menurut Gubernur Ganjar, pendidikan kebencanaan diberikan agar nanti para pelajar memiliki bekal ketika membantu mitigasi bencana atau menjelaskan kepada keluarga dan tetangganya.

"Sebelum jadi agen tanggap bencana mereka sendiri mesti dilatih dulu sehingga kalau program kami dari BPBD, PMI, ada juga Tagana, ada SAR termasuk TNI-Polri bisa masuk ke sekolah untuk latihan, pengenalan peralatan, mitigasi dan sebagainya, akan bisa bantu mencegah," ujar dia.

Pendidikan kebencanaan pelajar, kata Gubernur Ganjar, akan terus didorong mengingat situasi dan kondisi dunia yang berubah, terlebih adanya perubahan iklim yang mengarah pada kondisi bencana.

"Global climate changeini kan banyak sekali yang mengarah pada kondisi dan situasi bencana, maka kalau mereka kita edukasi, nanti akan bisa melakukan sesuatu," papar dia.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar juga menjelaskan kepada para pelajar beberapa langkah yang sudah dilakukan dalam hal mitigasi bencana diantaranya mengenai ilmutiten(kepekaan terhadap tanda-tanda atau ciri-ciri alam) yang sudah berkembang di masyarakat sejak zaman dulu dan Program Jogo Tonggo yang dapat dikonversi untuk menangani kebencanaan.

"Ilmutitenitu lebih kepada kearifan lokal, sebenarnya nenek moyang kita dulu sudah punya sistem peringatan dini terkait bencana yang akan terjadi. Masyarakat bisa mempraktikkan itu berdasarkan pengalaman masa lalu," ujar dia. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top