Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mossad, CIA dan Qatar Jajaki Kesepakatan Pembebasan Sandera di Gaza

Foto : Istimewa

Direktur CIA, William Burns.

A   A   A   Pengaturan Font

DOHA - Para pemimpin Central Intelligence Agency (CIA) dan badan intelejen Israel, Mossad, pada Kamis (9/11) bertemu dengan perdana menteri Qatar di Doha untuk membahas parameter kesepakatan pembebasan sandera dan jeda dalam pertempuran Hamas-Israel di Jalur Gaza.

Dilansir oleh Reuters, namun bocoran dari sumber pertemuan itu mengatakan bahwa hasil perundingan tersebut tidak jelas.

Qatar, tempat beberapa pemimpin politik Hamas bermarkas, telah memimpin upaya untuk menengahi antara Hamas dan pejabat Israel terkait pembebasan sandera yang disandera oleh militan Hamas ketika mereka menyerbu di Israel pada 7 Oktober.

Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa henti terhadap Gaza yang dikuasai Hamas dan akhir bulan lalu melancarkan invasi lapis baja ke daerah kantong tersebut.

Kepala Mossad, David Barnea, Direktur CIA, William Burns, dan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani, mengadakan pertemuan setelah mediator Qatar bertemu dengan pejabat dari kantor politik Hamas pada Rabu malam dan membahas parameter potensial dari kesepakatan.

"Tujuan dari pertemuan trilateral ini adalah mempertemukan ketiga pihak dalam satu meja secara real time untuk mempercepat prosesnya," kata sumber itu.

Pembicaraan tersebut juga mencakup diskusi tentang izin impor bahan bakar untuk keperluan kemanusiaan ke Gaza, yang sejauh ini ditolak oleh Israel karena takut dialihkan ke Hamas untuk tujuan pertempuran.

Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters pada Rabu bahwa perundingan tersebut membahas pembebasan 10-15 sandera dengan imbalan jeda kemanusiaan selama satu hingga dua hari dalam perang yang menghancurkan Gaza.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pada Kamis malam tiba di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, di mana ia bertemu dengan Presiden Emirat Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, menurut pernyataan Emiri Diwan.

Sheikh Tamim didampingi oleh perdana menteri Qatar.

Pernyataan tersebut mengatakan tujuan kunjungan tersebut adalah untuk membahas situasi di Gaza. Berbeda dengan Qatar, UEA telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sejak perjanjian normalisasi yang ditengahi AS pada 2020.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top