Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Morotai, Saksi Perang Jepang dan Sekutu

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di museum yang berdiri pada 2012 itu, tersimpan benda-benda perlengkapan perang yang pernah digunakan sekutu dan Jepang di bawah komando Jenderal Douglas MacArthur. Senapan, tank, granat, amunisi, topi baja, bom, bendera, botol, keramik, alat masak kue, sendok, garpu, pencukur kumis, foto, dan lainnya.

Pada 1944, MacArthur, menjadikan Morotai sebagai pijakan terakhir untuk menghantam pasukan Dai Nippon di front Pasifik. Melalui perang dahsyat, Jepang berhasil dikalahkan. Sekutu mengerahkan 3.000 pesawat tempur terdiri dari pesawat pengebom, pesawat angkut, dan 63 batalyon tempur ke Morotai.

Di Morotai, Sekutu membangun tujuh landasan pesawat terbang agar pergerakan pesawat bisa terbang lebih cepat dan serentak.Dengan nama awal Landasan Pitu atau Bandar Udara Pitu, kini bandara ini hanya mengoperasikan 2 landasan saja, dan namanya telah diubah menjadi Bandar Udara Leo Wattimena, sebuah bandara militer yang dikelola oleh TNI AU.

MacArthur menggunakan strategi lompatan katak (leap frogging) untuk merebut setiap pulau di sekitar Filipina. Strategi tersebut menggunakan Morotai sebagai basis untuk penyerangan ke sana.

Salah kalimat terkenal MacArthur untuk merebut kembali Filipina adalahI shall returnatau saya akan kembali.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top