Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Massal l PT Jakarta Propertindo Segera Serahkan Hasil Uji Coba ke Dishub

Molor Lagi, LRT Jakarta Beroperasi Januari

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Uji coba light rail transit (LRT) beberapa hari yang melibatkan warga menunjukkan hal yang positif. Tidak ada masalah secara teknis maupun armada.

JAKARTA - Pengoperasian kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta dipastikan molor lagi. Awalnya, LRT Jakarta akan beroperasi Agustus, mundur jadi Desember 2018. Kini, LRT Jakarta dipastikan baru bisa beroperasi normal pada Januari 2019.

"Target Januari operasi. Sebab, konstruksi baru selesai Desember. Akhir Desember kita persiapan sekalian trial run dengan full integrasi sistem," ujar Direktur Proyek LRT Jakarta, Iwan Takwin, saat dihubungi, Koran Jakarta, Senin (8/10).

Saat ini, pihaknya mengakui masih mengebut penyelesaian pekerjaan utama. Seperti finishing stasiun dan integrasi pusat kontrol operation control center (OCC) dengan sistem kereta. Menurutnya, progress pekerjaan LRT Jakarta hingga saat ini baru mencapai 90 persen.

"Total sudah 90 persen, bulan ini semua eskalator dan lift terpasang, finishing arsitektur tahan penyelesaian. Gate dan mesin tap tiket sudah terpasang. Pagar pembatas peron dan kereta sudah terpasang dan sedang di lakukan tes," katanya.

Dia menampik pengoperasian bulan Januari adalah keterlambatan. Saat ini, pengerjaan tersisa masih terlihat pada beberapa stasiun, baik di Stasiun Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Stasiun Mal Kelapa Gading, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda dan Stasiun Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur.

"Semua stasiun kami target selesai di November. Tidak molor, karena akhir Desember sudah selesai, dan dimulai trial. Januari kami targetkan operasi normal untuk umum," jelasnya.

Selain penyelesaian stasiun, pihaknya juga mengaku masih mengintegrasikan sistem pusat kontrol dengan sistem operasi kereta. Nantinya, semua kontrol perjalanan kereta akan dibuat terpusat dari OCC. Mulai dari signaling, komunikasi sampai hingga kontrol pintu pembatas peron.

Hasil Uji Coba

Dari hasil uji coba mengangkut penumpang secara terbatas, akunya, operasional LRT Jakarta menunjukkan hal yang positif. Pihaknya akan segera menyelesaikan laporan uji coba itu untuk kemudian dikirimkan ke Dinas Perhubungan dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

"Dari kuesioner yang kita sebarkan ke penumpang, tanggapannya positif. Dari sisi teknis nggak ada kendala, alhamdulillah. Kalau operasi normal nanti, semua train set akan dioperasikan," tegasnya.

Terkait penentuan tarif LRT, pihaknya mengaku masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan. Pekan lalu, pihaknya terus melakukan konsinyering dalam penentuan tarif tersebut untuk diajukan ke DPRD DKI Jakarta.

"Jumat kemarin sudah kita lakukan konsinyering. Kita lakukan rapat dan diskusi selama dua hari berturut-turut. Jika hasil keputusannya sudah resmi keluar, nanti dari corsec jakpro akan release," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakarta Propertindo, Hendra Lesmana memastikan, pengoperasian LRT Jakarta secara penuh akan dilakukan pada bulan Desember. Artinya, seluruh stasiun LRT akan dibuka untuk umum. Sedangkan dalam masa uji coba terbatas, pihaknya hanya membuka dua stasiun yaitu Stasiun Mal Kelapa Gading dan Stasiun Velodrome.

"Desember harusnya kami sudah selesai, semua untuk full operasi. Memang kesiapan stasiun baru dua. Setelah Asian Games tentunya kami harus selesaikan enam stasiunnya dulu baru kami akan operasikan secara sempurna," kata Hendra beberapa waktu lalu.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top