Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sistem Politik

Moeldoko: Demokrasi Indonesia Dikagumi Dunia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengungkapkan bahwa dunia internasional dan negara-negara sahabat kagum dengan demokrasi yang berjalan di Indonesia.

Moeldoko mengungkapkan bahwa kesan itu ia dapatkan ketika dirinya mewakili Presiden Joko Widodo saat menghadiri ajang "Open Government Partnership (OGP) Global Summit" di Georgia, beberapa waktu lalu, ketika dirinya bercerita tentang keberhasilan Indonesia menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) di 171 wilayah secara serentak.

"Mereka terheran-heran, Indonesia sebagai negara yang sangat besar dan sangat plural, baru saja selesai Pilkada Serentak di daerah sebanyak itu," kata Moeldoko dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat (3/8) Pada saat ini suhu politik di Indonesia mungkin bisa semakin meningkat seiring dengan dimulai pendaftaran calon presiden dan wakil presiden 2019-2024 pada 4-10 Agustus besok, sehingga kematangan demokrasi Indonesia yang menjadi perhatian dunia, kini akan diuji.

Sejauh ini, katanya lagi, demokrasi di Indonesia dianggap sudah cukup matang, karena tidak ada konflik horizontal yang muncul, meski persaingan antara masing-masing kubu politik terjadi cukup ketat. Karena itu, ia berharap agar pencapaian Indonesia itu bisa menjadi contoh bagi negaranegara lain di dunia, terutama dalam hal kondusifitas pada saat proses penyelenggaraan pemilu.

"Ini menunjukkan kematangan demokrasi di Indonesia, perlu negara lain melihat Indonesia. Model seperti ini sangat menarik untuk negaranegara OGP," katanya lagi. Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, perilaku elit politik punya peran yang cukup penting dalam menjaga suhu politik dalam negeri, apalagi figur yang menjadi capres dan cawapres nanti.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top