Modus Baru, Waspadai Penipuan Mengaku Kajari Semarang
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Semarang Cakra Nur Budi Hartanto.
Foto: ANTARA/I.C. SenjayaSemarang - Kejaksaan Negeri Kota Semarang mengimbau masyarakat mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan nama Kepala Kejaksaan Candra Saptaji yang baru menjabat sekitar sepekan di lembaga penegak hukum tersebut
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Semarang Cakra Nur Budi Hartanto di Semarang, Selasa, mengatakan, sudah ada laporan tentang adanya oknum yang mengatasnamakan diri sebagai Kepala Kejari Kota Semarang yang baru menjabat sejak 10 September 2024 lalu.
"Ada oknum yang menggunakan gambar pak kajari sebagai foto profil aplikasi Whatsapp yang diduga dipakai untuk modus penipuan," katanya.
Cakra mengaku juga mengalami sendiri dihubungi oleh nomor yang menggunakan foto profil bergambar Kajari Candra Saptaji.
"Ada telepon ke saya yang mengaku sebagai pak kajari. Itu bukan milik pak kajari," katanya.
Dari hasil penelusuran, kata dia, nomor tersebut ternyata juga menggunakan modus serupa untuk menghubungi masyarakat dan meminta sejumlah uang.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat maupun organisasi perangkat daerah di pemerintah kota setempat untuk lebih jeli dan berhati-hati.
"Segera lapor kepada kami kalau ada modus dengan pesan-pesan semacam itu," katanya.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Sensasi “Menyengat” di Pemandian Air Panas Soka
- Wisata Taman Laut 17 Pulau Destinasi Alternatif Pulau Komodo
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya